Pasang Surut Musim Paulo Dybala

Daniel Fernandez
Aset Bangsa. @L1_Segitiga
Konten dari Pengguna
19 Maret 2018 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Fernandez tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paulo Dybala, Sang Permata milik Juventus. (Foto: Reuters/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Paulo Dybala, Sang Permata milik Juventus. (Foto: Reuters/Stringer)
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang telah terjadi di dalam karir sepak bola Dybala pada musim 2017/2018. Di awal musim mantan pemain Palermo ini memutuskan untuk mengganti nomor punggungnya di Juventus. Hal ini mungkin dianggap sesuatu yang remeh, namun tidak untuk kasus Dybala. La Joya pada akhirnya mengambil tantangan untuk mengenakan nomor 10 yang sarat arti di Juventus.
ADVERTISEMENT
Nomor 10 Bianconeri adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap kemampuan spesial seorang pemain. Hanya pemain-pemain hebat yang berhak menggunakannya seperti Giampero Boniperti, Omar Sivori, Michel Platini, Roberto Baggio, hingga legenda terbesar mereka Alessandro Del Piero.
Segalanya berjalan amat baik untuk Dybala di awal musim, striker Argentina tersebut menampilkan perfoma yang menakjubkan, 10 gol di 6 pertandingan awal Serie – A. La Joya berada pada momen terbaik dalam karir sepak bolanya. Permainannya di awal musim seakan ingin membungkam suara sumbang yang sering datang setelah Dybala memutuskan mengubah nomor punggungnya, dirinya acap kali disebut masih belum layak untuk menggunakan nomor yang penuh sejarah.
Namun, segalanya berlalu dengan cepat bahkan terlalu cepat. Penampilan apik Dybala hanya bertahan pada giornata – giornata pembuka. Setelah mencetak 10 di 6 pertandingan awal, pemain kelahiran Laguna Larga ini hanya mencetak 2 gol pada 11 pertandingan selanjutnya. Performa yang semakin menurun bahkan membuat Massimiliano Allegri memilih untuk memarkir sang pemain di bangku cadangan pada pekan ke 16 hingga pekan ke 18.
ADVERTISEMENT
Disinyalir Paulo Dybala kehilangan sentuhan magisnya setelah putus dari sang kekasih, Antonella Cavalieri. Fakta bahwa Antonella sudah menjadi kekasih Dybala sejak bermain di Palermo membuat sang pemain sulit untuk fokus terhadap beberapa pertandingan Juventus. Tak hanya itu, Dybala pun berkonflik dengan sang agen, Pier Paolo Triulzi.
Akibat dari konfilk tersebut mereka berdua memilih untuk memutuskan hubungan kerja sama. Terpecahnya konsestrasi Dybala bahkan menarik perhatian Pavel Nedved mantan pemain Juventus yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden klub. Peraih Ballon d’Or 2003 pun turut berkomentar perihal penurunan performa sang pemain.
"Pasang surut yang terjadi pada seorang pemain adalah hal yang normal, apalagi ketika berada pada usianya, tapi harus dia tahu bahwa dia memiliki klub yang peduli dengannya dan yang akan mendukungnya dalam segala hal," kata Nedved kepada Sky Sport Italia.
ADVERTISEMENT
“Satu-satunya saran yang bisa saya berikan kepadanya adalah selalu memberikan semuanya dalam latihan, dan berkorban dalam kehidupan pribadinya. Dengan melakukan ini, dia bisa menjadi benar-benar hebat. "
Menjadi sasaran kritik berbagai pihak, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri memilih untuk melindungi anak asuhnya tersebut. Dirinya mendukung Paulo Dybala untuk segera menemukan bentuk permainan terbaiknya kembali.
"Alih-alih mengkritik Dybala, saya akan menyebut kata-kata Nedved sebagai ‘tips’" kata Allegri pada sebuah konferensi pers.
"Dia adalah wakil presiden yang telah bermain sepak bola dan ada beberapa nasehat di sana. Dybala adalah anak laki-laki yang luar biasa tapi dia bahkan baru 24 tahun dan masih memiliki kesempatan untuk tetap bertumbuh. Dia hanya perlu berlatih dan tetap fokus.”
ADVERTISEMENT
"Sulit bagi Dybala untuk tetap bermain, tapi dia akan selalu tersedia. Juga, saya masih harus memilih apakah akan bermain dengan dua atau tiga gelandang sentral. Juventus membutuhkan Dybala kembali ke performa terbaik sesegera mungkin kami berharap bisa mendapatkannya kembali."
Tidak ingin larut dalam keterpurukan, Dybala sekali lagi membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu talenta terbaik di muka bumi. Setelah serentetan hasil tak memuaskan, La Joya kembali bersinar dan kembali menemukan kepercayaan diri dan berhasil mencetak 3 gol dan 2 asis pada 3 pertandingan di akhir tahun lalu.
Sayangnya ketika Dybala mulai kembali ke performa terbaiknya, dirinya harus kembali absen setelah mengalami cedera hamstring. Rasa frustasi menghinggapi Juventus dan juga Dybala, kerja keras untuk mengembalikan performa sang pemain pada akhirnya harus diakhiri akibat cedera.
ADVERTISEMENT
Beruntung, absen selama 36 hari dan melewatkan 6 pertandingan tidak membuat La Joya kehilangan sentuhan. Kembalinya Dybala menjadi asupan berkualitas guna membantu Juventus untuk melaju kencang di tahun 2018. Penyerang berkebangsaan Argentina ini pun langsung mencetak gol ketika bermain melawan Lazio.
Total setelah sembuh dari cedera hamstring, Dybala sudah bermain sebanyak 6 pertandingan dan berhasil mencetak 4 gol. Salah satu gol yang disarangkan Dybala adalah ke gawang Tottenham Hotspur, satu gol yang membuat Juventus tetap berkompetisi di Liga Champions musim ini.
Paulo Dybala sudah benar – benar kembali ke performa terbaiknya. Setelah sempat mengalami penurunan performa di pertengahan musim, Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya memang salah satu pemain terbaik yang dimiliki Juventus dan juga Argentina. Melewati pasang surut di sepanjang musim ini, tentunya Dybala ingin mengakhiri musim ini dengan mengesankan.
ADVERTISEMENT
Prioritas utamanya tentu untuk membantu Juventus melanjutkan dominasinya di kompetisi Italia, sekaligus melihat peluang untuk menjadi juara Liga Champions. Jika Dybala mampu mengangkat trofi bersama Juventus musim ini, itu akan memperbesar kesempatannya untuk berlaga bersama tim nasional Argentina di Piala Dunia tahun ini.