Tersingkir dari Liga Champions Dahulu, Tuntaskan Scudetto Kemudian

Daniel Fernandez
Aset Bangsa. @L1_Segitiga
Konten dari Pengguna
10 April 2018 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Fernandez tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Babak perempatfinal Liga Champions 2018 mutlak menjadi panggung kehebatan seorang Cristiano Ronaldo. Kapten tim nasional Portugal ini berhasil membawa Real Madrid menang 3 – 0 kala bertanding melawan Juventus di Allianz Stadium. Pemain berusia 33 tahun ini berkontribusi dengan menyumbang dua gol, spesialnya satu dari dua gol yang berhasil Ia sarangkan ke gawang Juventus dicetak melalui gerakan akrobatik yang mungkin hanya segelintir pemain bisa lakukan, apalagi ke gawang Gianluigi Buffon. Kemenangan 3 – 0 El Real dari Juventus membuktikan bahwa tim asal Kota Turin masih belum mampu menyamai level permainan sang lawan dari Spanyol.
ADVERTISEMENT
Sepak bola memang selalu menawarkan segala kemungkinan, namun perihal peluang Juventus melenggang ke babak semi-final sepertinya sudah sangat kecil. Butuh lebih dari sekedar keajaiban, untuk anak asuh Massimiliano Allegri bisa menyingkirkan sang juara bertahan. Memang skuad Juventus masih menolak untuk menyerah, hal itu dikatakan oleh salah satu pemain mereka, Miralem Pjanic.
"Jelas ada sedikit penyesalan, dan kami kecewa dengan hasilnya," diakui Pjanic kala diwawancarai oleh Sky.
"Dari sehari setelah kekalahan tersebut pelatih menjelaskan kepada kami bahwa kami harus pergi ke sana untuk berjuang pada pertandingan leg kedua.”
"Jelas itu akan sulit, tetapi sekarang kami bersiap untuk bermain baik pada hari Sabtu. Kemudian kami akan pergi ke Madrid untuk mencoba dan melakukan sesuatu yang akan sangat sulit yaitu untuk lolos ke babak semi-final.”
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menyerah, karena apa pun bisa terjadi dalam sepakbola. Tentu saja leg pertama adalah hasil yang sulit.” tutup sang gelandang.
Meski masih ada nada optimisme dari Miralem Pjanic sepertinya petualangan Juventus di Liga Champions tahun ini akan segera berakhir. Benar adanya bahwa La Vecchia Signora masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan kala bertanding di leg kedua. Sayangnya bermain di Santiago Bernabue tidak pernah mudah bagi klub manapun, apalagi setelah kalah 3 – 0 di pertemuan sebelumnya. Untuk itu skuad Juventus sudah selayaknya melupakan ambisi untuk meraih gelar Liga Champions dan segera memberikan fokus sepenuhnya dalam perebutan juara Serie – A musim ini.
Di antara lima liga besar di Eropa yaitu Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan juga Prancis, Serie – A Italia musim ini dirasa jauh lebih kompetitif. Hingga pekan ke – 31 Juventus dan juga Napoli terus menerus bersaing di papan klasemen dan kini hanya berjarak 4 poin saja. Persaingan ketat ini lah yang tidak terjadi di liga – liga besar lainnya. Baik di Liga Inggris, Jerman, Spanyol, dan Prancis ada selisih yang besar antara pemuncak klasemen dan juga klub yang menguntit di bawahnya. Kecilnya selisih poin antara Juventus dan juga Napoli inilah yang membuat Gianluigi Buffon dan kolega harus segera melupakan kegagalan di Liga Champions dan kembali bangkit sebelum memasuki pekan – pekan krusial di perebutan scudetto musim ini.
ADVERTISEMENT
Bagi Napoli gelar juara Serie – A musim ini adalah sebuah keharusan. Sudah terlalu banyak yang sudah dikorbankan Napoli musim ini agar dapat mematahkan dominasi Juventus di kompetisi lokal. Tim asuhan Maurizio Sarri ini memilih untuk menyerah dari Liga Champions supaya menurunkan tekanan pada tim dan dapat bermain dengan tenang di Serie – A. Setelah terlempar dari Liga Champions, Napoli kembali mengesampingkan Liga Europa hanya untuk menyelesaikan ambisi untuk meraih scudetto ketiga mereka.
Memang kondisinya sedikit berbeda untuk Juventus, jika Napoli dirasa sengaja memilih untuk menyerah di kompetisi Eropa agar dapat berkonsentrasi di Serie – A, Juventus perlu bantuan Real Madrid agar dapat tersingkir dan mulai mencurahkan segala sesuatu yang mereka miliki dalam pacuan juara Liga Italia. Dengan hanya menyisakan 8 pertandingan, baik untuk Juventus maupun Napoli haram hukumnya kehilangan satu poinpun.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Massimiliano Allegri sebaiknya menyimpan pemain – pemain terbaiknya kala bertandang ke Santiago Bernabue pada tanggal 12 April pekan depan. Selain karena peluang lolos yang hampir tidak ada, pekan ke – 32 Serie – A Italia akan menjadi kesempatan emas untuk Juventus memperlebar keunggulan dari Napoli. Pada pekan tersebut Juventus berhadapan dengan lawan yang relatif mudah yaitu Sampdoria di Allianz Stadium, sebaliknya Napoli harus bertandang ke Stadion San Siro guna berhadapan dengan AC Milan. Jika skenario berjalan sesuai harapan Max Allegri yaitu Juventus menang melawan Sampdoria dan Napoli tersungkur di San Siro, selisih antara kedua tim tersebut menjadi 7 poin.
Dengan modal selisih 7 poin, tim asuhan Max Allegri tentu akan memiliki keuntungan kala bertanding melawan Napoli pada pekan ke – 34. Catatan buruk Napoli ketika melawan Juventus membuat banyak pengamat berpendapat bahwa Juventus akan kembali menjadi pemenang pada pertandingan yang akan dihelat di Allianz Stadium. Jika skenario di atas terjadi, Bianconeri dapat memastikan gelar juara Serie – A nya ketujuh kali secara berturut – turut pada satu pekan selanjutnya atau pada giornata ke – 35.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun sebelumnya Juventus dapat mengunci gelar juara setelah berhasil mengkudeta klub lain dari posisi puncak klasemen, atau dengan kata lain jika si Nyonya Tua sudah berada di atas angin selalu sulit untuk kembali mengambil status capolista dari mereka. Namun segalanya belum berakhir bagi Dries Mertens dan kolega, kesempatan untuk meraih scudetto selalu tetap ada. Napoli hanya harus terus meraih kemenangan sembari berharap Juventus terpeleset pada beberapa pertandingan selanjutnya.