Konten dari Pengguna

Dampak Urbanisasi Terhadap Kualitas Udara di Kota-Kota Besar

Danish Zafir Wibowo
SMA Citra Berkat / Pelajar
16 Januari 2025 14:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danish Zafir Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by Meta AI
zoom-in-whitePerbesar
Image by Meta AI
ADVERTISEMENT
Urbanisasi adalah fenomena global yang terjadi ketika penduduk desa berpindah ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan, pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih baik. Dalam beberapa dekade terakhir, terutama di negara-negara berkembang, urbanisasi telah meningkat pesat, mengubah lanskap sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu dampak paling mencolok dari urbanisasi adalah penurunan kualitas udara di kota-kota besar. Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting: bagaimana urbanisasi mempengaruhi kualitas udara, dan apakah ada hubungan antara kepadatan penduduk dan tingkat polusi udara?
ADVERTISEMENT
Data dan Tren Urbanisasi
Menurut data dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), lebih dari 55% populasi dunia kini tinggal di kota-kota besar, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 68% pada tahun 2050. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, urbanisasi terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sebagai contoh, Jakarta, ibu kota Indonesia, secara dramatis bergejolak dalam penduduk jumlah besar dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1990, Jakarta hanya memiliki sekitar 8 juta penduduk, sementara pada tahun 2020 jumlahnya diduga telah tembus lebih dari 10 juta jiwa. Hal itu membuat kota ini semakin penuh, menyebabkan tekanan besar terhadap infrastruktur kota, layanan publik, serta lingkungan.
Kepadatan Penduduk dan Polusi Udara
Kepadatan penduduk tinggi di kota besar seperti Jakarta, Mumbai, Beijing, dan São Paulo terus berperan dalam meningkatkan tingkat polusi udara. Kota-kota besar dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi seringkali mencatat tingkat polusi udara jauh melampaui ambang batas yang dianggap aman bagi kesehatan manusia menurut data yang dikeluarkan oleh WHO.
ADVERTISEMENT
Masing-masing dari kota besar ini terkena polusi udara terutamanya karena:
1. Kendaraan Bermotor: Salah satu penyebab utama polusi udara kota besar adalah transportasi. Kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar fosil mengeluarkan emisi gas buang dengan kandungan karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel berbahaya ke udara. Dalam penelitian di Jakarta misalnya, data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan bahwa lebih dari 70% dari total emisi polutan udara berasal dari kendaraan bermotor.
2. Industri dan Pembakaran Sampah: Jika dari kendaraan, industri juga menjadi penyebab utama polusi udara kota-kota besar. Industri kimia, listrik, serta pembangkit memproses bahan bakar, sehingga proses tersebut akan menimbulkan emisi gas berbahaya. Pembakaran sampah dan limbah juga dilakukan di beberapa kota besar, sehingga memperburuk kualitas udara.
ADVERTISEMENT
3. Kepadatan Penduduk dan Aktivitas Manusia: Semakin padatnya penduduk meningkatkan kebutuhan terhadap perumahan, transportasi, dan energi. Peningkatan energi merupakan konsumsi energi, terutama dari sumber daya tak terbarukan yang kemudian menimbulkan emisi karbon. Dalam kajian ini, kota-kota dengan kepadatan penduduk lebih dari 10.000 orang per km² memiliki tingkat polusi udara jauh lebih tinggi daripada daerah-daerah sepi menurut Bank Dunia.
Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan
Polusi udara sangat berdampak pada kesehatan manusia. Menurut data dari WHO, setiap tahunnya sekitar 7 juta orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan polusi udara, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan. Di kota besar dengan tingkat polusi tinggi seperti Jakarta, polusi udara dapat menyebabkan meningkatnya angka penyakit pernapasan pada anak-anak dan orang dewasa. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 60% penyakit pernapasan di rumah sakit besar di Jakarta disebabkan oleh polusi udara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, polusi udara mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Mereka yang terpapar jangka panjang oleh udara buruk cenderung bermasalah dalam kualitas tidur, menurunnya kemampuan kognitif, serta meningkatnya stres. Maka, fenomena ini sangat mengkhawatirkan karena kota-kota besar, yang menjadi sentral ekonomi dan budaya juga tempat tinggal jutaan orang.
Solusi dan Upaya Mengatasi Polusi Udara di Kota-Kota Besar
Menghadapi masalah polusi udara yang semakin memburuk akibat urbanisasi, ada berbagai alternatif solusi yang dapat dipertimbangkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam upaya pengurangan polusi udara adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Transportasi Publik: Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi adalah dengan meningkatkan sistem transportasi publik. Kota-kota besar perlu berinvestasi dalam infrastruktur transportasi yang ramah lingkungan, seperti kereta listrik, bus listrik, dan sistem transportasi massal lainnya yang dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
2. Pengurangan Emisi Industri: Pemerintah perlu meningkatkan regulasi terhadap industri dan mendorong penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksi. Penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, harus didorong untuk mengurangi polusi dari pembangkit listrik berbasis batubara.
3. Pengelolaan Sampah dan Pengurangan Pembakaran Terbuka: Pengelolaan sampah yang lebih baik dan pengurangan pembakaran terbuka dapat mengurangi polusi udara. Peningkatan kesadaran masyarakat dan penerapan kebijakan yang tegas terhadap pembakaran sampah akan membantu menciptakan udara yang lebih bersih.
4. Penanaman Pohon dan Ruang Terbuka Hijau: Kota-kota besar perlu mengalokasikan lebih banyak ruang untuk taman dan ruang terbuka hijau yang dapat menyerap polusi udara dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Pohon dan tanaman juga dapat membantu mengurangi suhu udara di kota-kota besar yang sering kali mengalami efek "pulau panas urban."
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Urbanisasi yang pesat di kota-kota besar membawa banyak tantangan, salah satunya adalah penurunan kualitas udara yang signifikan. Berdasarkan data yang ada, kota besar memiliki tingkat polusi udara yang berkaitan erat dengan tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas manusia, terutama pada sektor transportasi dan industri. Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin nyata, mengingat banyaknya kasus penyakit pernapasan dan penyakit terkait polusi. Oleh karena itu, perlu jalinan atau kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah dengan masyarakat untuk melaksanakan siasat jangka panjang guna mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas hidup di kota-kota besar.