Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Pro Kontra Sekolah Kembali Aktif pada Era New Normal
23 Juni 2020 9:53 WIB
Tulisan dari Dantia Ayu Ningtiyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![radioidola.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1592880665/khb3jupv5bfhcvehmn6l.jpg)
ADVERTISEMENT
Sejak dilaksanakannya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) 3 bulan yang lalu, banyak siswa maupun guru yang mengeluhkan pembelajaran yang dilakukan secara daring yag menimbulka masalah-masalah seperti kuota yang tidak memadai dan keluhan-keluhan yang lain baik dari siswa maupun guru tentang kelemahan pembelajaran jarak jauh. Setelah melihat banyaknya keluhan-keluhan baik dari siswa maupun guru, mentri pendidikan telah menyiapkan berbagai rancangan untuk memulai tahun ajaran baru dimasa new normal yang sedang berlangsung di Indonesia. tahun ajaran baru di masa new normal akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, salah satunya dengan menerapkan sistem zonasi, di mana sekolah akan dibuka bila terdapat di zona hijau. Selain zonasi, aka diberlakukannya shift dengan menggunakan protokol kesehatan. Meskipun keputusan tersebut belum bulat, tetapi sudah memancing banyaknya spekulasi dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Penerapan sistem zonasi dan shift tersebut menimbulkan banyak spekulasi, mulai dari pro hingga kontra. Orang tua yang khawatir akan kesehatan siswa yang akan kembali beraktifitas di sekolah, kurangnya kesadaran pada anak-anak menjadi salah satu pemicu kekhawatiran orang tua. kurangnya kesadaran anak-anak dalam pentingnya menggunakan protokol kesehatan tanpa didampigi orang tua akan mengakibatkan rentannya siswa akan terinfeksi virus covid-19. Meskipun beberapa guru dan sekolah yang telah menyanggupi dan sudah siap akan mendampingi siswa dalam melaksanakan protokol kesehatan, tetapi banyak orang tua atau wali murid tidak setuju bila sekolah kembali aktif pada masa new normal yang mana penyebaran virus tersebut sangat cepat dan kurva yang semakin meningkat.
Selain orang tua yang khawatir akan kesehatan anaknya, terdapat spekulasi lain. Terdapat orang tua yang menyetujui bila sekolah diaktifkan pada masa new normal tersebut, karena kekhawatiran yang terjadi jika anak terlalu lama melaksanakan pembelajaran melalui daring akan mengakibatkan anak yang kurang bersosialisasi, tidak disiplin, dan cenderung mengabaikan pendidikan. Mengaktifkan sekolah kembali pada masa new normal ini menjadi solusi terbaik jika siswa maupun sekolah siap untuk melakukan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, sedia hand sinitizer, tisu basah. Peran orang tua dan sekolah sangat penting dalam menjalankan sekolah di masa new normal. Sekolah yang menjamin akan kesehatan peserta didik akan dirasa percuma bila di rumah tidak diperhatikan secara benar.
ADVERTISEMENT
Membahas tentang persoalan sekolah aktif pada masa new normal, tidak hanya pada orang tua terjadi pro kontra tetapi pada pedidik. Dengan diberlakukannya shift atau pengajaran dibagi menjadi dua gelombang juga akan menimbulkan perdebatan dikalangan guru-guru. Tidak sedikit yang berpendapat bahwa dengan diberlakukannya dua gelombang guru akan kekurangan jam istirahat yang akan berpengaruh kepada kesehatan pendidik nantinya.
Sekolah aktif kembali pada masa new normal tidak adanya paksaan bagi sekolah-sekolah dan orang tua yang belum siap menjalankannya. Hal tersebut nantinya akan dikembalikan lagi kepada izin orang tua yang membolehkan atau tidak anaknya untuk mengikuti pembelajaran di sekolah pada masa new normal dengan catatan mengikuti protokol kesehatan.Pembukaan sekolah di masa new normal memang harus diperhatikan, dengan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang. Mulai dari kurva kasus penyebaran covid-19 yang hingga saat ini masih meningkat dan kesadaran mengikuti protokol kesehatan yang benar.
ADVERTISEMENT