Konten dari Pengguna

Jerami Padi sebagai Pembangkit Listrik untuk para Petani

Danu Ariawan
Nama saya Danu Ariawan, seorang mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Semarang dengan jurusan Teknik Elektro.
6 Oktober 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danu Ariawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-photo/beautiful-summer-landscape-agricultural-field-round-bundles-dry-grass-field-with-bleu-sky-sun-hay-bale-haystack_23458074.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=e91bdaba-db95-409e-a6ff-73d3a0d603b1
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-photo/beautiful-summer-landscape-agricultural-field-round-bundles-dry-grass-field-with-bleu-sky-sun-hay-bale-haystack_23458074.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=e91bdaba-db95-409e-a6ff-73d3a0d603b1
ADVERTISEMENT
Pertanian sangat penting untuk Indonesia dikarenakan menjadi makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia, dan dari hasil pertanian menghasilkan limbah petanian seperti Jerami Padi yang banyak dapat digunakan kembali sebagai pupuk, pakan hewan dan masih menyisakan sisa limbah pertanian.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Jerami Padi untuk pemanfaatan kembali dan diolah menjadi Energi Terbarukan berbasis Biomassa Para petani umumnya hanya menggunakan
Limbah Pertanian seperti Jerami padi untuk dijadikan Pupuk kembali ke tanah padi, cukup disayangkan jika hanya digunakan untuk dijadikan pupuk organik dan sebagainya. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang melimpah di Indonesia. Jerami padi mengandung 43% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 12% lignin. Limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik untuk keberlangsungan hidup dan menghemat para petani berbasis Energi Terbarukan Biomassa. Proses Jerami Padi menjadi energi terbarukan berbasis Biomassa Pembuatan biochar Jerami padi dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam tong kecil dan ditutup rapat. Tong kecil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tong besar yang ditutup rapat dan diberi tanah basah atau lumpur di sekitar tutupnya. Setelah itu, api dinyalakan dan dilakukan pembakaran pada suhu 150-170°C selama 3 jam. Pirolisis Proses dekomposisi termokimia jerami padi yang dilakukan pada kondisi tanpa oksigen atau dengan sedikit oksigen pada suhu 300–700°C. Pirolisis dapat menghasilkan bio-oil atau minyak pirolisis. Produksi biogas Jerami padi dapat digunakan sebagai sumber lignoselulosa untuk produksi biogas. Salah satu metode untuk meningkatkan produksi biogas adalah dengan menambahkan cairan rumen dan kotoran sapi. Tantangan yang akan dihadapi proses energi terbarukan berbasis BioMassa Biaya Biomassa lebih mahal daripada energi terbarukan lain seperti energi surya dan angin. Hal ini karena biomassa harus diangkut ke lokasi untuk diproses, sedangkan energi surya dan angin sudah ada di lokasi. Polusi Pembakaran biomassa dapat mengeluarkan polutan dan partikel lain ke udara, seperti karbon monoksida, senyawa organik yang mudah menguap, dan nitrogen oksida. Emisi gas rumah kaca Pembakaran biomassa melepaskan karbon dioksida ke udara. Beberapa jenis biomassa, seperti limbah, juga dapat melepaskan metana yang berbahaya bagi lingkungan. Biomassa jerami padi memiliki beberapa keunggulan Sumber energi terbarukan Jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi terbarukan, seperti biogas. Biogas merupakan sumber energi hijau yang dapat menggantikan bahan bakar fosil di masa depan. Mengurangi limbah pertanian Pemanfaatan biomassa jerami padi dapat membantu mengurangi limbah pertanian yang semakin menumpuk. Ramah lingkungan Biomassa jerami padi merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Kesimpulan dari pemanfaatan jerami padi sebagai energi terbarukan berbasis biomassa Jerami padi memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Jerami padi, yang sering dianggap sebagai limbah pertanian, dapat diolah menjadi bioenergi melalui berbagai teknologi seperti pembakaran langsung, pirolisis, gasifikasi, atau fermentasi. Penggunaan jerami padi untuk biomassa ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menekan emisi gas rumah kaca, dan meminimalkan pencemaran lingkungan yang biasanya dihasilkan dari pembakaran terbuka. Selain itu, pemanfaatan jerami padi dapat memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian, membantu meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung pembangunan energi yang berkelanjutan. Namun, perlu diperhatikan juga tantangan dalam hal infrastruktur, biaya teknologi, dan regulasi untuk memaksimalkan pemanfaatan jerami padi sebagai sumber energi terbarukan.
ADVERTISEMENT