Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lawan COVID-19 dengan Imun
3 Juli 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
Tulisan dari Dapurfit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, kita kembali diingatkan akan betapa seriusnya pandemi yang kita hadapi saat ini. Seperti yang kita tahu, pemerintah telah secara resmi memulai PPKM Darurat. Oleh karena itu, kita pun sebagai warga juga perlu bergerak untuk mengurangi angka kasus COVID-19 yang sedang kembali menanjak. Tentu saja salah satu cara untuk mengurangi angka kasus COVID-19 adalah dengan menjaga kesehatan tubuh kita masing-masing. Bagaimana cara menjaga imunitas kita di masa seperti ini? Mari kita simak bersama-sama!
Kenapa Membahas Imun?
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan itu sederhana, yaitu karena sistem imun yang baik dapat membantu kita menghadapi COVID-19. Pada jurnal Nature Medicine, Prof. Kedzierska mengatakan “Walaupun COVID-19 disebabkan oleh virus baru, pada orang yang sehat, respon imun yang kuat di berbagai sel tubuh diasosiasikan dengan clinical recovery, mirip dengan yang kita lihat pada influenza” (1, 2).
Jika kita analogikan, coronavirus dapat diibaratkan sebagai peluru. Tentu saja cara paling aman agar kita tidak terkena peluru adalah dengan tidak pergi ke medan perang (social distancing). Meski begitu, saat ini medan perang yang ada sudah terlalu luas (virus sudah tersebar sangat luas, sehingga jumlah carrier COVID-19 juga tersebar luas). Maka untuk berjaga-jaga supaya tidak terkena peluru, kita membutuhkan tameng yaitu sistem imun yang kuat.
ADVERTISEMENT
Nutrisi dan Imun
Dari penelitian yang dilakukan baik pada binatang maupun pada manusia, nutrisi yang baik dan cukup terbukti dapat membantu sistem imun untuk bekerja dengan baik. Mengutip langsung dari The International Society for Immunonutrition (ISIN), “Nutritional advice is therefore, considered appropriate at this time.” Jadi, apa nutritional advice yang baik untuk imun tubuh? Jawabannya adalah makan makanan yang beragam dengan diet yang seimbang (3). Hal ini sangat penting untuk diingat karena pada masa ini, tujuan dari #dirumahaja adalah untuk menjaga kesehatan tubuh. Bukan untuk menjadi tidak sehat karena konsumsi terlalu banyak makanan instan/ kemasan.
“Lalu bagaimana cara meningkatkan imun dan kesehatan tubuh?” Saat ini, terlalu banyak informasi yang salah (hoax) yang beredar melalui berbagai media. Oleh karena itu, mari kita bahas apa saja suplemen yang sudah terbukti dapat membantu kesehatan berdasarkan hasil studi yang sudah ada selama ini.
ADVERTISEMENT
1. Vitamin C
Vitamin C memang tidak membunuh dan tidak mencegah virus dalam tubuh. Namun, vitamin C terbukti dapat sedikit mengurangi durasi flu umum pada beberapa (tidak semua) orang jika vitamin C rutin dikonsumsi sebelum terkena flu (4-6).
2. Vitamin D
Sama seperti vitamin C, vitamin D juga dapat membantu mencegah flu umum. Namun perlu diingat bahwa flu umum tidak sama dengan COVID-19 (7-10).
3. Tablet hisap Zink
Zink (Zn) memiliki bukti (masih belum kuat) dapat membantu meringankan gejala serta membantu recovery pada flu umum, meskipun tidak dapat mencegahnya (14, 15).
4. Bawang putih
Bawang putih juga memiliki bukti (lemah) dalam pencegahan dan penanganan flu umum. Namun meski begitu kita tetap perlu hati-hati karena banyaknya klaim yang beredar mengenai manfaat bawang putih yang terlalu berlebihan dan jatuhnya hanya menjadi mitos (16-18).
ADVERTISEMENT
5. Madu
Madu memiliki bukti (lemah) untuk membantu meringankan gejala batuk (19, 20).
6. Kumur-kumur air
Banyak informasi yang beredar bahwa kumur air garam ketika leher gatal atau batuk dapat membantu. Namun, informasi ini tidak memiliki bukti. Meski begitu, terdapat bukti (sangat lemah) bahwa kumur-kumur dengan air minum biasa (tanpa garam) dapat membantu mencegah flu umum (21, 22).
Pentingnya Pola Makan Sehat
Seperti yang sudah ditulis di atas, #dirumahaja bukan berarti saatnya untuk makan sembarangan. Di masa ini, justru sangat lebih penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh kita dan makan serta beraktivitas dengan sehat. Bukannya menjadi kesempatan kita untuk banyak makan fast food/ ultra-processed food/ junk food yang dapat menurunkan imun tubuh (23). Bahkan, pada studi observasi The Lancet dikatakan bahwa pola makan yang buruk kini ‘membunuh’ lebih banyak orang dibandingkan rokok (24).
ADVERTISEMENT
“Walaupun sudah minum suplemen/ vitamin, apakah pola makan sehat masih perlu diperhatikan?” Jawabannya, tentu perlu. Makanan sehat lebih penting dibandingkan dengan suplemen apapun. Mengutip peneliti Fang Fang Zhang, M.D., Ph.D. dalam studinya mengenai vitamin (2019), “Hasil penelitian menunjukkan, walaupun suplemen dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi, tetap ada banyak manfaat dari nutrisi makanan, yang tidak bisa didapatkan dari suplemen.” (25). Dalam penelitian terkontrol juga ditemukan bahwa meski kandungan nutrisi sudah dibuat sama (disetarakan), makanan (asli) tetap terbukti lebih berguna bagi kesehatan dibandingkan suplemen vitamin & mineral (26).
Jika kita melihat totalitas data (penelitian) yang ada, berbagai penelitian menemukan bukti yang sangat kuat bahwa pola makan sehat memberikan keuntungan bagi kesehatan tubuh, penanganan/ pencegahan berbagai penyakit kronis, kanker, dan untuk umur panjang (27-36). Sebaliknya, berbagai penelitian mengenai multivitamin pada populasi umum tidak menemukan keuntungan dari konsumsi multivitamin pada kesehatan/ penyakit kronis/ kanker/ umur panjang (37-42).
ADVERTISEMENT
Gaya Hidup Aktif bagi Kesehatan
Tidak hanya pola makan sehat, berbagai penelitian juga secara konsisten menunjukkan hidup aktif (cukup gerak & olahraga) sangat diperlukan untuk meningkatkan imun tubuh dan kesehatan. Cukup gerak juga dapat membantu mencegah/ menangani berbagai penyakit kronis. Hidup aktif juga diasosiasikan dengan umur panjang (43-48). Sebaliknya, ketika tubuh kurang aktivitas fisik (kurang gerak) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan (49-51).
“Kalau di rumah saja, apa bisa hidup aktif?” Tentu bisa! Pertanyaannya bukan bisa atau tidak, tapi mau atau tidak? Jika mau, tentu kita tetap dapat bergerak aktif meski di rumah saja. Misalnya dengan melakukan workout di rumah, atau latihan beban jika memiliki dumbbell di rumah, serta kardio yang lebih praktis untuk dilakukan di rumah.
Makanan, Latihan, dan Mental Health
Tentu saja di masa yang seperti ini, pada kondisi dan situasi yang memaksa kita untuk berdiam di rumah, kesehatan mental kita dapat terkena dampaknya juga. Sedangkan pada saat yang sulit seperti saat ini, kesehatan mental tidak kalah penting dibandingkan dengan suplemen apapun. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental kita adalah dengan menjalankan pola makan yang sehat. Pola makan sehat terbukti dapat membantu mencegah/ melawan depresi dan anxiety. Sebaliknya, pola makan tidak sehat diasosiasikan dengan mental illness (52-65). Begitu pula dengan aktivitas fisik, latihan beban dan kardio terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan (anxiety) dan depresi (66-73). Bahkan dalam jangka panjang (10 bulan), efektivitas olahraga tidak kalah dari obat untuk penanganan depresi (74). Keuntungan bagi kesehatan mental dari lahraga ini bukan sekedar asosiasi, melainkan ‘sebab-akibat’ (75).
ADVERTISEMENT
Di luar aktivitas fisik dan pola makan sehat, kesehatan mental kita perlu dijaga. Jangan sampai rasa takut dan panik mengganggu tidurmu, terutama karena stress dan kurang tidur terbukti dapat menurunkan imun tubuh (76-78).
Hadapi COVID-19 dengan Optimisme
Di situasi pandemi ini, tentu untuk berpikir optimis menjadi hal yang sulit dan menurut kami, itu sangat normal untuk merasa seperti itu. Terutama dengan banyaknya hoax dan over-informasi yang sering kita dapatkan. Salah satu cara untuk menjaga kita dari ketakutan dan kepanikan adalah dengan melakukan distancing atau menghindari hoax tersebut. Kita perlu hati-hati karena hoax dapat menyebar lebih cepat dibandingkan virus.
Selain itu, hoax juga dapat berbahaya karena membuat kita menjadi salah fokus dan salah prioritas. Contohnya banyak orang yang makan mie instan dan kurang gerak serta tidur, namun merasa sudah cukup sehat karena sudah minum vitamin C dan D dengan dosis yang tinggi karena “informasi (hoax) dari grup, virus tidak bisa hidup kalau tubuh kita banyak vitamin C.” Ini tentu tidak membantu karena memberikan mis-informasi yang tersebar memberikan false sense of security yang bahkan dapat membahayakan.
Kesimpulannya, kita semua membutuhkan imun yang baik sebagai tameng kita dari pandemi coronavirus ini. Seharusnya, meningkatkan imun menjadi prioritas kedua setelah social distancing (prioritas utama) dan menjaga kebersihan. Cara efektif untuk meningkatkan imun adalah dengan makan sehat, bergerak cukup, tidur teratur, dan mengontrol stress. Bukan dengan percaya dan takut dengan hoax yang beredar. Di luar itu, vitamin dan suplemen juga dapat sedikit membantu mencegah flu umum atau membantu recovery. Namun perlu diingat bahwa flu umum tidak sama dengan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Di saat seperti ini juga ada baiknya bagi kesehatan mental kita untuk mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Kebahagiaan memiliki asosiasi yang kuat dengan kesehatan dan umur panjang. Tertawa juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental (79-81). Optimisme terbukti dapat membantu penanganan penyakit kronis dan membuat orang lebih menjalankan pola hidup sehat, dapat dibilang optimism adalah komponen yang sangat penting dan berguna ketika medical emergencies (83). Meski sulit, kami harap kita semua dapat tetap menjaga kesehatan mental kita yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Karena bagaimanapun juga, kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi satu sama lain.
Ingat! Prioritas menghadapi COVID-19 adalah dengan social distancing sebagai prioritas utama, pola hidup sehat sebagai prioritas kedua, dan yang ketiga adalah suplemen. Dengan prioritas dan informasi yang benar, semoga kita semua selalu sehat dan dijauhkan dari COVID-19.