Konten dari Pengguna

Pemberdayaan UMKM Desa Ngepeh oleh KKN-BBK 5 Melalui Pelatihan Digital Marketing

Dara Devinta Faradhilla
Mahasiswi S1 Teknologi Sains Data, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga
27 Januari 2025 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dara Devinta Faradhilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Para Pelaku UMKM dan Perangkat Desa Ngepeh. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Para Pelaku UMKM dan Perangkat Desa Ngepeh. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN-BBK 5 Universitas Airlangga (Unair) mengadakan pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM di Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan bisnis mereka, khususnya dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing. Salah satu mahasiswa, Muhammad Helmi Firdqus Almaqbullah, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang cara menggunakan teknologi digital untuk memperluas pasar, meningkatkan branding, dan mengoptimalkan penjualan.
ADVERTISEMENT
Materi pelatihan meliputi pengenalan platform digital seperti Instagram, Facebook, WhatsApp Business, serta marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Peserta diajarkan cara membuat akun bisnis, mengelola toko online, hingga memanfaatkan fitur promosi untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen. Selain itu, peserta mendapatkan pelatihan khusus tentang cara membuat konten kreatif, termasuk teknik mengambil foto produk yang menarik, membuat video promosi, dan menulis caption yang baik dan benar.
Foto Penyampaian Materi. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Dalam sesi menulis caption, peserta diajarkan untuk menyusun teks promosi yang persuasif dan relevan dengan target pasar. Soraya Az Zahra menjelaskan bahwa caption harus singkat, jelas, dan mampu menarik perhatian konsumen. “Caption yang menarik bisa dimulai dengan menonjolkan manfaat produk, memberikan pertanyaan yang relevan dengan kebutuhan konsumen, atau mencantumkan promosi seperti diskon. Jangan lupa gunakan hashtag yang sesuai agar postingan lebih mudah ditemukan calon pembeli,” jelasnya. Peserta juga diberikan contoh cara membuat caption yang kreatif untuk meningkatkan keterlibatan konsumen dan menarik perhatian mereka.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya branding yang kuat dan konsisten. Mahasiswa menjelaskan bahwa branding merupakan identitas sebuah produk, dan pelaku UMKM diajarkan untuk memperkuat merek mereka melalui logo, warna, dan pesan yang konsisten agar mampu menarik kepercayaan konsumen. Peserta juga dibimbing untuk memanfaatkan data dari media sosial dan marketplace, seperti jumlah pengunjung, interaksi, dan komentar, untuk mengetahui produk mana yang paling diminati dan tren pasar yang berkembang.
Foto Bersama Salah Satu Produk UMKM, yaitu Kerupuk Pak Marnif. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Meskipun menghadapi tantangan berupa keterbatasan pengetahuan teknologi, pelatihan ini disambut baik oleh pelaku UMKM. Pak Marnif, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa kesulitan menggunakan perangkat digital. “Dulu saya hanya mengandalkan pelanggan dari lingkungan sekitar. Setelah diajari cara memanfaatkan media sosial, saya jadi paham bagaimana mempromosikan produk ke konsumen yang lebih luas,” ujarnya. Untuk mempermudah peserta, mahasiswa KKN-BBK 5 Unair menyediakan panduan sederhana dan memberikan pendampingan langsung selama pelatihan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN-BBK 5 Unair berharap pelaku UMKM di Desa Ngepeh mampu memanfaatkan digital marketing untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan teknologi yang semakin maju, UMKM diharapkan tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga mulai melirik potensi pasar yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kemajuan ekonomi lokal serta membantu pelaku UMKM beradaptasi dengan era digital.