Tim KKN-BBK 5 UNAIR Semarakkan Senam Pagi Bersama Warga Desa Ngepeh

Foto tim KKN-BBK 5 UNAIR dan warga Desa Ngepeh berfoto bersama usai senam pagi. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Madiun, 26 Januari 2025 – Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, pada Minggu pagi kembali diramaikan dengan kegiatan senam pagi yang rutin diadakan di Balai Desa Ngepeh. Kegiatan ini, yang dimulai pukul 06.00 WIB, menjadi salah satu momen yang paling dinantikan warga desa. Tidak hanya dihadiri oleh ibu-ibu dan bapak-bapak, senam pagi juga melibatkan berbagai kalangan masyarakat, menciptakan suasana penuh kebersamaan dan semangat kebugaran.

Kegiatan senam pagi ini tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi wahana untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. Dengan menghadirkan instruktur senam profesional dari luar desa, warga Desa Ngepeh dapat menikmati sesi senam yang variatif dan terarah. Musik energik yang mengiringi setiap gerakan senam menambah semarak suasana, membuat para peserta senam semakin bersemangat dalam mengikuti arahan instruktur.

Foto peserta mengikuti senam dengan semangat di Balai Desa Ngepeh. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Pada kesempatan kali ini, Tim KKN-BBK 5 Universitas Airlangga turut berpartisipasi dalam kegiatan senam pagi tersebut. Kehadiran para mahasiswa yang berbaur dengan warga desa membawa suasana yang lebih akrab dan penuh kehangatan. Salah satu anggota tim, Dara Devinta Faradhilla, mengungkapkan bahwa keikutsertaan mereka dalam senam pagi ini adalah bagian dari upaya untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat desa. “Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain menyehatkan tubuh, senam pagi juga menjadi momen untuk berinteraksi dan mendekatkan diri dengan warga Desa Ngepeh,” ujar Dara dengan penuh antusias.

Kepala Desa Ngepeh, Bapak Deny Utomo, S.E., turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan apresiasi tinggi atas keikutsertaan mahasiswa KKN UNAIR. Menurut beliau, senam pagi tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan olahraga, tetapi juga memiliki nilai sosial yang sangat penting untuk mempererat solidaritas antarwarga. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran Tim KKN UNAIR dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka memberikan energi baru bagi warga kami, dan kami berharap mereka terus aktif dalam kegiatan lainnya di desa ini,” ungkapnya.

Salah satu warga yang turut hadir, Bu Aristawati Sujarwo, menyampaikan pengalamannya mengikuti senam pagi kali ini. Sebagai salah satu peserta aktif, ia merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus mempererat hubungan dengan sesama warga. “Senam pagi ini sangat menyenangkan. Badan jadi lebih sehat, dan gerakan-gerakan yang diajarkan instruktur sangat mudah diikuti. Kehadiran mahasiswa KKN juga memberikan semangat tersendiri bagi kami semua,” ujar Bu Aristawati dengan senyum semangat.

Foto warga antusias menirukan gerakan senam yang dipandu oleh instruktur. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Selain itu, sesi senam ini juga diikuti oleh diskusi ringan antarwarga, yang semakin mempererat rasa kebersamaan di Desa Ngepeh. Para mahasiswa KKN UNAIR pun memanfaatkan kesempatan ini untuk berbincang langsung dengan warga, mendengar aspirasi mereka, dan mengenal lebih dekat budaya desa. Interaksi yang hangat ini mencerminkan hubungan baik antara Tim KKN-BBK 5 UNAIR dengan masyarakat desa, yang diharapkan dapat terus terjalin hingga program KKN mereka selesai.

Kegiatan senam pagi ditutup dengan sesi foto bersama yang diikuti oleh seluruh peserta, termasuk instruktur dan Tim KKN-BBK 5 UNAIR. Foto tersebut menjadi simbol kebersamaan dan semangat kolektif yang terjalin antara mahasiswa dan masyarakat Desa Ngepeh. Senyum ceria dari para peserta terlihat jelas, menandakan kepuasan dan kebahagiaan atas kegiatan pagi yang penuh manfaat tersebut.

Melalui keikutsertaan dalam senam pagi, Tim KKN-BBK 5 UNAIR berhasil menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian aktif dari kehidupan masyarakat Desa Ngepeh. Mereka berharap dapat terus terlibat dalam berbagai kegiatan desa lainnya dan memberikan kontribusi positif selama masa pengabdian berlangsung. “Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi bagian dari kenangan indah yang kami tinggalkan di Desa Ngepeh,” tutup Dara Devinta Faradhilla dengan penuh harap.