Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Tim KKN-BBK UNAIR Dorong Kesadaran Warga Desa Ngepeh untuk Buang Sampah di TPS
27 Januari 2025 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dara Devinta Faradhilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim KKN-BBK Universitas Airlangga mengadakan program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Meskipun Desa Ngepeh telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R yang dikelola oleh masyarakat, masih terdapat kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh warga, yaitu membakar sampah di lahan kosong milik pribadi. Warga sering kali membuang sampah organik dan anorganik, seperti sisa makanan dan plastik, di lahan kosong yang ada di sekitar rumah mereka dan kemudian membakarnya. Praktik ini berbahaya karena menghasilkan polusi udara yang dapat memengaruhi kesehatan pernapasan warga dan mencemari lingkungan sekitar.
Berdasarkan wawancara dengan Ketua TPS 3R, Bapak Nanang, tim KKN mengetahui bahwa TPS yang ada di Desa Ngepeh sebenarnya sudah memiliki fasilitas untuk mengolah sampah secara ramah lingkungan dengan metode Reduce, Reuse, dan Recycle. Namun, pengelolaan sampah di TPS 3R ini belum optimal karena banyak warga yang belum memanfaatkan fasilitas tersebut secara maksimal, lebih memilih membuang dan membakar sampah sembarangan.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih efisien, tim KKN melaksanakan program pengolahan sampah internal yang bertujuan memberikan contoh konkret kepada masyarakat. Program tersebut mencakup dua kegiatan utama: pembuatan pupuk kompos dari sampah organik dan pembuatan eco paving dari sampah plastik. Pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan mengumpulkan sampah organik seperti sisa makanan, daun, dan limbah pertanian yang tersedia di desa. Sampah organik tersebut kemudian diproses dengan cara fermentasi untuk menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pertanian atau taman. Pembuatan eco paving dilakukan dengan mengolah sampah plastik bekas, seperti botol plastik dan kantong plastik, yang dicuci bersih, diproses, dan dicetak menjadi paving block yang dapat digunakan untuk jalan atau trotoar.
Selain itu, tim KKN juga mengadakan program penyuluhan dengan pendekatan door-to-door (dari rumah ke rumah) kepada warga desa. Penyuluhan dilakukan dengan metode Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya membuang sampah di TPS 3R dan menghindari kebiasaan membakar sampah sembarangan. Dalam kegiatan ini, tim KKN mendatangi setiap rumah di masing-masing Rukun Warga (RW) untuk menjelaskan bahaya dari membakar sampah, baik dari sisi kesehatan seperti risiko penyakit pernapasan, maupun dampak terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan kerusakan tanah. Selain itu, tim KKN juga memberikan informasi mengenai cara memilah sampah antara yang organik dan anorganik, serta mengedukasi warga agar lebih rajin mengunjungi TPS 3R untuk membuang sampah mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk memetakan kebiasaan masyarakat, tim KKN melakukan pendataan dengan mengambil beberapa sampel warga dari setiap RW. Tim mencatat kebiasaan mereka dalam mengelola sampah, termasuk jenis sampah yang sering dibuang dan apakah mereka sudah memanfaatkan TPS 3R atau masih membuang sampah sembarangan. Data ini kemudian diserahkan kepada Bapak Lurah Desa Ngepeh, yang nantinya akan digunakan untuk merumuskan strategi lebih lanjut dalam meningkatkan pengelolaan sampah di desa, serta mengoptimalkan fungsi TPS 3R.
Melalui program-program ini, tim KKN berharap masyarakat Desa Ngepeh dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Selain itu, dengan pemanfaatan yang optimal dari TPS 3R dan perubahan kebiasaan warga yang lebih peduli terhadap lingkungan, diharapkan Desa Ngepeh dapat mengurangi sampah yang dibakar sembarangan, memperbaiki kualitas udara, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Program ini juga bertujuan untuk mendorong keberlanjutan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Desa Ngepeh, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan lingkungan di desa tersebut.
ADVERTISEMENT