Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Menekan Tombol atau Menulis Tangan?
14 Januari 2025 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari DARLENE MIKAELA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era perkembangan teknologi ini, siswa lebih sering menggunakan gawai untuk mencatat pembelajaran mereka. Entah itu melalui ketikan, mengambil foto, maupun mengunduh salindia (slide atau PowerPoint). Semakin jarang terdapat siswa yang menggunakan buku tulis dan pulpennya untuk mencatat.
ADVERTISEMENT
Lantas manakah yang lebih baik? Menulis tangan atau menggunakan gawai untuk mencatat?
Sebuah penelitian pada tahun 2024 yang dilakukan oleh Flanigan, et al. menyatakan bahwa 9,5 persen dari mahasiswa yang menulis tangan mendapat nilai A, sedangkan hanya 6 persen dari yang mengetik mendapat nilai A.
Menulis Tangan
Mencatat hasil pembelajaran dengan menulis tangan membuat kita terpaksa memproses informasi dulu kemudian mengambil poin-poin penting untuk dicatat karena keterbatasan durasi (Ampofo, 2022). Terlebih lagi, membaca ulang catatan tulisan tangan kita mengaktifkan ingatan tentang informasi yang telah diproses sebelumnya. Muniarti (dalam Yulianti, 2024) berpendapat bahwa menulis tangan membuat mengingat karena adanya proses pembelajaran berkali-kali. Menulis tangan membantu untuk berpikir lebih dalam, yang berkontribusi pada pemahaman konsep yang lebih baik. Selain itu, menulis membuat siswa lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran. Namun terdapat kekurangan dalam menulis tangan yaitu prosesnya keterbatasan waktu yang membuat tulisan tangan tidak terbaca ataupun informasi yang tidak sempat tercatat.
ADVERTISEMENT
Mengetik
Di sisi lain, mengetik dan menggunakan gawai untuk mencatat lebih praktis karena dapat lebih mudah diatur, apalagi menambahkan gambar dan tautan. Mengetik catatan juga tentunya lebih cepat daripada menulis tangan sehingga meminimalisir kehilangan informasi. Kecepatan ini disebabkan oleh sesuatu yang disebut dengan muscle memory (memori otot) yang merupakan kemampuan tubuh untuk mengingat dan melakukan gerakan tertentu secara otomatis (Campos, 2022). Akibatnya, mengetik catatan hanyalah jari kita yang “mendengar” dan menyalin informasi tanpa memprosesnya terlebih dahulu. Selain itu, mengetik di gawai memiliki banyak distraksi seperti game dan media sosial yang dapat membuat siswa tidak fokus mendengarkan pelajaran.
Secara keseluruhan, menulis tangan dinilai lebih efektif untuk siswa belajar karena dapat merangsang otak untuk memproses dan mengingat informasi. Di sisi lain, mengetik di gawai dapat berguna untuk mencatat dengan cepat, terutama dalam situasi yang membutuhkan penyusunan catatan praktis. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, bergantung pada tujuan dan kebutuhan individu yang mencatat.
ADVERTISEMENT
Ampofo, S. 2022. Handwriting vs Typing notes - Which is Better? Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://www.executivepensdirect.com/blogs/help-advice/handwriting-vs-typing-notes.
Campos, J. 2022. Typing vs. Writing Notes: What the Research Says. Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://medcerts.com/blog/typing-vs-writing-notes-what-the-research-says.
Kuepper-Tetzel, C. 2024. Handwritten versus Typed Note-Taking Effects on College Students' Performance. Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://www.learningscientists.org/blog/2024/7/18-1.
Yulianti, C. 2024. Menulis Tangan Vs Mengetik, Mana yang Lebih Baik untuk Belajar Siswa? Diakses pada 25 Desember 2024 dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7503242/menulis-tangan-vs-mengetik-mana-yang-lebih-baik-untuk-belajar-siswa.