Konten dari Pengguna

Nyongkolan: Deklarasi Pernikahan Suku Sasak Lombok

Darmawan Hadi
Abdi Negara yg alhamdulillah telah diberikan kesempatan melihat ciptaan Allah SWT di belahan bumi lainnya.
17 Maret 2018 8:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Darmawan Hadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi Suku Sasak (Foto: youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Suku Sasak (Foto: youtube)
ADVERTISEMENT
Dalam adat budaya suku sasak di Lombok, tradisi Nyongkolan merupakan salah satu upacara wajib dalam prosesi pernikahan. Nyongkolan adalah puncak dari tahapan ritual pernikahan adat Sasak. Acara ini dilakukan dengan arak-arakan (pawai) pasangan pengantin layaknya seorang raja dan ratu menuju kediaman mempelai wanita. Seremonial ini biasanya diadakan selepas waktu sholat zuhur hingga sore hari.
ADVERTISEMENT
Rombongan Nyongkolan terdiri dari keluarga dan kerabat mempelai pria. Jika jarak antara rumah pengantin laki-laki masih cukup dekat, titik awal Nyongkolan akan dimulai dari kediaman mempelai pria. Namun jika jaraknya jauh, rombongan akan diangkut menggunakan kendaraan dan memulai iring-iringan rombongan Nyongkolan dari perbatasan desa mempelai wanita. Tujuannya adalah untuk mengumumkan kepada masyarakat setempat bahwa seorang gadis asal desa tersebut telah resmi dipersunting oleh pria dari desa lain menjadi pasangan suami-istri yang sah. Hal ini sangat penting dikarenakan seluruh prosesi pernikahan dilaksanakan di kediaman mempelai laki-laki.
Nyongkolan: Deklarasi Pernikahan Suku Sasak Lombok (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sekahe (pemain musik) Gendang Beleq sedang beraksi (sumber foto : change.org)
Agar jelas terlihat oleh masyarakat yang berdiri di pinggir jalan, pasangan pengantin akan dibalut dengan pakaian adat khas suku sasak. Mempelai pria dan wanita kemudian diarak dengan menggunakan kuda kayu yang dipanggul oleh empat orang pria.
ADVERTISEMENT
Jika tidak, mempelai pria akan berjalan dengan didampingi dua orang pemuda dan dua orang gadis mendampingi mempelai wanita. Dedare-dedare (gadis-gadis), terune-terune (pemuda), pemuka agama, tokoh masyarakat, beserta kerabat dan sanak saudara mempelai pria turut mengiringi dengan balutan pakaian adat khas suku Sasak. Rombongan juga akan diiringi oleh grup musik tradisional Gendang Beleq, Cilokak atau Kelentang.
Nyongkolan: Deklarasi Pernikahan Suku Sasak Lombok (2)
zoom-in-whitePerbesar
Gadis-gadis pengiring membawa buah-buahan (sumber foto: uzmiyati.wordpress.com)
Barisan terdepan dari rombongan biasanya akan membawa makanan berupa kue-kue tradisional Lombok serta hasil pertanian dan perkebunan berupa buah dan sayuran. Bawaan tersebut diberikan kepada kedua orang tua mempelai wanita untuk dibagikan kepada tetangga dan anggota keluarganya.
Sorong Serah Aji Krame
Sebelum iring-iringan pengantin tiba di kediaman mempelai wanita, rombongan kecil yang terdiri dari pemuka adat, pemuka masyarakat, pemuka agama serta sejumlah pendamping akan mendahului untuk melakukan Sorong Serah Aji Krame.
ADVERTISEMENT
Seremonial ini merupakan upacara serah terima secara adat antara pihak keluarga mempelai pria dan mempelai wanita. Dalam upacara sorong serah ini, rombongan akan menyampaikan secara adat mengenai pernikahan yang telah berlangsung. Acara ini memiliki peraturan tersendiri yang tidak boleh salah dari sisi adat. Tidak jarang iring-iringan pengantin tidak diperbolehkan masuk ke kediaman mempelai wanita karena harus menunggu perdebatan alot yang terjadi dalam upacara sorong serah hingga menemui kata sepakat terlebih dahulu.
Duduk di Kuwade’ dan Salaman Keliling
Tahapan terakhir dari Nyongkolan adalah tibanya kedua mempelai di kediaman pengantin perempuan. Kedua mempelai biasanya akan duduk sebentar di kuwade’ (pelaminan) yang telah disediakan untuk berfoto bersama keluarga dan kerabatnya. Setelah itu, mempelai pria dan wanita akan menyalami kedua orang tuanya serta berjalan menghampiri seluruh keluarga dan kerabat yang hadir.
ADVERTISEMENT
Jadi jika Anda sedang berlibur ke Pulau Lombok, terutama akhir pekan, bisa jadi akan menemui beberapa ruas jalan yang sedikit macet dan ramai karena prosesi Nyongkolan ini. Tradisi ini tentunya sangat menarik untuk anda saksikan. Apalagi masing masing iring-iringan Nyongkolan memakai baju adat khas Sasak serta tari-tarian tradisional yang atraktif. Bagi anda yang gemar fotografi, anda akan mendapatkan banyak sudut atau angle yang menarik untuk anda abadikan. Semoga tradisi Nyongkolan bisa menjadi salah satu pelengkap liburan Anda ke Lombok.