Perkembangan Teknologi dalam Aktivitas Keagamaan, Bagaimana Cara Menyikapinya?

Darrell Shalom Matthew Tampake
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Tertarik pada perkembangan e-sport dan penerapan ilmu fisika pada komputer.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2023 19:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Darrell Shalom Matthew Tampake tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teknologi dalam agama (sumber: editan sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi dalam agama (sumber: editan sendiri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada era modern ini, teknologi sudah semakin canggih. Perkembangan teknologi mempermudah manusia untuk melakukan segala aktivitas. Kehadiran teknologi memiliki pengaruh dalam beberapa aspek kehidupan, seperti dalam bidang agama, ekonomi, pendidikan, hukum, politik, serta pertahanan dan keamanan. Pada bidang agama, pengaruh teknologi memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan umat beragama. Setiap agama ada yang memiliki kitab suci, sistem peribadatan, upacara pemakaman dan lain-lain. Teknologi menawarkan kemudahan pada semua hal tersebut. Namun, apakah dengan kemudahan tersebut teknologi berlawanan dengan tujuan awalnya agama? Apa saja dampak teknologi dalam aktivitas keagamaan dan apa contohnya? Bagaimana cara menyikapi dampak dari teknologi terhadap agama?
ADVERTISEMENT

Tujuan Dari Adanya Teknologi

Sebelumnya, kita perlu memahami tujuan awal pada agama dan teknologi. Terdapat beberapa tujuan agama dalam kehidupan manusia:
Ilustrasi patung Yesus (sumber: unsplash.com)
Melihat tujuan-tujuan agama, umat beragama sudah seharusnya melakukan peran dan tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan tersebut. Agama juga menunjukkan kedekatan hubungan antara manusia dengan Tuhan; Bagaimana manusia berperilaku, menanggapi setiap masalah ataupun pergumulan melibatkan Tuhan sebagai dasar solusinya. Pun yang menjadi tujuan akhir dari agama tidak ada lagi selain menemukan kebahagiaan didunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Lalu apa sih yang menjadi tujuan dari teknologi? Tentunya dibalik kecanggihan yang ditawarkan, tentunya ada tujuan pada akhirnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, musik sekarang dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak digital, yang menghasilkan suatu bentuk musik elektronik, atau musik digital. Desain kurang lebih sama, kita telah disediakan banyak alat digital yang dapat mengurangi kesulitan dalam menciptakan karya seni, hanya dengan keterampilan dan kreativitas bawaan kita sebagai batasan nya. Jadi kesimpulannya, teknologi telah memberikan kita kemudahan akses dan penggunaan jika kita ingin menciptakan sesuatu sebagai bentuk seni, atau sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi.
Di antara tujuan agama dan teknologi, keduanya saling membantu manusia dalam menjalani kehidupan.
Ilustrasi wanita berdoa (sumber: unsplash.com)

Hubungan Dan Dampak Dari Adanya Teknologi Dalam aktivitas Keagamaan

Seiring berjalan nya waktu, hubungan teknologi memberi dampak positif serta negatif bagi aktivitas keagamaan. Dari dampak inilah kita dapat melihat apakah teknologi dan agama saling membutuhkan atau justru saling merugikan. Dengan dampak positif dan negatif kita juga dapat menilai mana yang baik atau buruk.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini sudah ada kitab berbasis aplikasi contohnya adalah Alkitab. Dengan aplikasi tersebut, umat beragama Kristen dapat membaca Alkitab cukup dengan membuka ponsel. Ditambah lagi terdapat juga fitur renungan harian pada aplikasi agar pembaca dapat merenungkan firman Tuhan setiap hari. Hal tersebut sangat efektif karena hampir setiap hari kita memakai ponsel sebagai media komunikasi.
Mengikuti hal itu, kita juga dapat menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi. Kita dapat mendengarkan ceramah agama yang semakin memperkuat iman kita, dan terlibat dalam diskusi dan komunitas keagamaan yang positif di internet.
Kemudian teknologi juga bisa mendukung aktivitas di Gereja. Saat ini tidak sedikit gereja yang menggunakan microphone dan speaker untuk memudahkan pendeta atau pemimpin firman dalam menyampaikan khotbah. Dengan speaker, jemaat dapat mendengar suara pendeta dari atas mimbar hingga ke kursi paling belakang. Tidak lupa juga bahwa saat ini ada gereja yang dapat memberi persembahan melalui pembayaran elektronik.
Ilustrasi seorang anak yang berinteraksi dengan robot (sumber: unsplash.com)
Contoh lain pengaruh teknologi pada agama lain adalah adanya keterlibatan teknologi robot dalam kegiatan upacara pemakaman agama buddha dengan adanya keterlibatan pendeta robot dalam upacara pemakaman dapat mempermudah pelaksanaan upacara sehingga bisa mengadakan pemakaman ketika tidak ada pendeta buddha yang tersedia. Dan dengan menggunakan robot biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan dengan pendeta manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus pendeta robot meskipun niatnya mungkin baik, tetapi eksekusi nya tidak demikian. Dilihat dari cuplikan nyanyian robot tersebut nyanyian yang dilantunkan terkesan membingungkan dan kurang ajar. Kuil buddha adalah tempat kedamaian sekaligus tempat untuk refleksi diri.
Selain Robot, ada juga contoh lain di mana penggunaan teknologi berpotensi menentang nilai-nilai agama, yaitu bayi tabung dan kloning.
Ilustrasi operasi medis (sumber: unsplash.com)

Bayi Tabung

Bayi tabung merupakan salah satu cara untuk memenuhi keinginan suami istri untuk memiliki anak, karena dalam proses pembuahan, sperma dan ovum tidak dapat dipertemukan sehingga dokter kandungan mulai menggunakan metode/cara ini. Pada dasarnya dalam agama, bayi tabung diperbolehkan jika dan hanya jika proses pembuahan berasal murni dan sah dari sperma sang suami yang dipertemukan pada rahim istri. Dalam Agama Islam,
ADVERTISEMENT
Dari hadis diatas, sudah jelas bahwa air mani seorang laki-laki sudah seharusnya diletakkan ke faraj istrinya; Tidak dan dilarang untuk diletakkan ke faraj yang bukan istrinya dan tidak sah dengannya.
Ilustrasi kromosom Y (sumber: unsplash.com)

Kloning

Lalu apa sih yang dimaksud dengan kloning? Jadi, metode ini berbeda dari pembuahan biasa. Biasanya, proses pembuahan terjadi karena sel telur(ovum) wanita memerlukan sel sperma pada laki-laki. Namun, pada kloning sel telur tidak lagi memerlukan sel sperma agar proses pembuahan terjadi.
Jadi pada prinsipnya sel telur wanita yang telah diambil intinya didifusikan (digabungkan menjadi satu) dengan sel donor dari suatu organ tubuh untuk membuat bayi kloning. Difusi tersebut ditanamkan ke dalam rahim, dibiarkan berkembang biak sampai lahir.
Terdapat 3 macam kloning yang dapat dilakukan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walau demikian apakah kloning bertentangan terhadap agama?
Menurut Agama Islam, berdasarkan [QS. ar-Ruum (30): 30]:
Ayat tersebut menegaskan bahwa demikianlah proses penciptaan manusia menurut ketentuan Allah dan tidak ada perubahan dari ketentuan tersebut. Jika ada proses penciptaan manusia dengan cara yang lain, maka Allah tidak menjamin bahwa ciptaan itu akan sebaik ciptaan Allah.
Dengan demikian kloning bukanlah suatu keuntungan atau fasilitas yang dapat digunakan sembarangan atau bahkan secara terus menerus. Manusia sebaiknya mempertimbangkan lebih dalam tentang kloning agar penggunaannya tidak semena-mena.
Ilustrasi interaksi antarindividu (sumber: unsplash.com)

Cara Menyikapi Adanya Teknologi

Dari semua hal yang dibahas tentang kemajuan teknologi, kita perlu memperhatikan bagaimana menyikapi kemajuan dan perkembangannya. Ada tiga tips yang dapat kita lakukan dalam menyikapi teknologi.

1. Beradaptasi

Tidak sedikit orang yang merasakan istilah “ketinggalan zaman” akibat tidak adanya adaptasi terhadap teknologi. Selain itu, jika kita beradaptasi pada teknologi, maka teknologi dapat digunakan secara optimal.
ADVERTISEMENT

2. Integrasi

Daripada menolak teknologi, kita dapat mengintegrasikan nya ke dalam kegiatan keagamaan kita. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kita melihat aspek positif dari teknologi terhadap agama. Gunakan teknologi untuk meningkatkan kemudahan akses kita yang membantu memperkuat keyakinan kita terhadap agama daripada melemahkannya.

3. Bijak

Mengapa kita harus bijak dalam menggunakan teknologi? Kemajuan teknologi kadang membuat manusia menjadi terlena dan lalai dalam melakukan aktivitas. Banyak orang yang membeli ponsel baru hanya karena gengsi. Padahal, orang tersebut belum tentu paham cara memakainya. Terutama pada aktivitas keagamaan, teknologi wajib digunakan dengan bijak dan sebaik-baiknya.
Ilustrasi ucapan terima kasih (sumber: unsplash.com)

Kesimpulan

Dari sudut pandang kami, penting bagi penggunaan dan pengembangan teknologi untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan keberadaan agama. Mencapai keseimbangan ini bergantung pada pola pikir dan kemampuan kita untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan keagamaan kita. Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita dapat secara efektif menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman keagamaan kita atau apakah kita berisiko menjadi begitu termakan oleh teknologi sehingga kita melupakan iman kita.
ADVERTISEMENT
Kuncinya terletak pada menemukan keseimbangan yang sehat antara teknologi dan agama dalam kehidupan kita. Teknologi memiliki potensi untuk menambah dan memperkaya praktik keagamaan kita. Teknologi dapat memfasilitasi konektivitas, memungkinkan akses ke sumber-sumber keagamaan, dan mendorong keterlibatan masyarakat.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat, kita layaknya sebagai manusia wajib menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya. Hal penting yang harus ditanamkan ialah apa yang menjadi tujuan kita didunia ini. Mungkin ada beberapa orang yang meyakini bahwa teknologi yang menjadi sumber pengharapan, namun ada juga orang yang meyakini bahwa Agama yang menjadi sumber pengharapan dan keselamatan. Jadi, sebagai manusia kita didorong untuk memiliki tujuan hidup serta memiliki pikiran, hati, jiwa dan yang.
Mencapai keseimbangan berarti memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk melengkapi dan mendukung keyakinan dan praktik keagamaan kita tanpa membiarkannya mendominasi atau menggantikannya sepenuhnya. Sangat penting untuk mengalokasikan waktu khusus untuk introspeksi, doa, meditasi, dan partisipasi dalam ritual keagamaan atau kegiatan komunitas yang memupuk hubungan spiritual kita.
ADVERTISEMENT
Anggota Kelompok:

Daftar Pustaka:

Prawiro, M. (2019). Pengertian Agama: Arti, Unsur-Unsur, Tujuan, dan Fungsi Agama [Artikel]. Diakses 30 Mei 2023, dari maxmanroe.com.
Ong, Thuy. (2017). Pepper the robot is now a Buddhist priest programmed to chant at funeral [Artikel]. Diakses 30 Mei 2023, dari theverge.com.
Mardatila, Ani. (2022). Pengertian Teknologi Informasi, Fungsi, Tujuan, Beserta Manfaatnya [Artikel]. Diakses 30 Mei 2023, dari merdeka.com.
Asyhad, Moh Habib. (2017). Wow, Ada Robot Yang Bisa Memimpin Upacara Pemakaman! Bagaimana Ia Merapal Doa'doa? [Artikel]. Diakses 30 Mei 2023, dari intisari.grid.id.
Az. Wakidjo. (2019). Hukum Bayi Tabung dan Kloning Menurut Islam [Artikel]. Diakses 31 Mei 2023, dari fatwatarjih.or.id.
ADVERTISEMENT
Kteguhm. (2022). Tips Menghadapi Kemajuan Teknologi dan Digitalisasi Di Era Modern [Artikel]. Diakses 31 Mei 2023, dari kkn.undip.ac.id.