Potensi Ekonomi Olahraga Indonesia yang Diabaikan

Darynaufal Mulyaman
Dosen Prodi HI UKI Jakarta dan Research Fellow di INADIS
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2023 12:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Darynaufal Mulyaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi event maraton besar. Foto: AFP PHOTO / KAZUHIRO NOGI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi event maraton besar. Foto: AFP PHOTO / KAZUHIRO NOGI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asian Games Hangzhou telah usai dilaksanakan. Tim Indonesia gagal memenuhi semua target yang dipatok oleh berbagai pihak, seperti pemerintah dan pengurus persatuan olahraga.
ADVERTISEMENT
Secara logika sederhana, Indonesia dengan populasi yang besar seharusnya dapat memaksimalkan peluang potensi olahraganya, sehingga, tidak hanya prestasi, tetapi profit yang besar juga bisa diraih melalui ekonomi olahraga.
Ekonomi olahraga di Indonesia memiliki potensi yang signifikan, tetapi beberapa faktor mungkin menjadi penghambat perkembangannya di Indonesia. Beberapa aspek potensi ekonomi olahraga Indonesia antara lain, pasar yang besar, penggemar olahraga yang beragam, potensi atlet, dan wisata olahraga.
Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta orang, menjadikannya salah satu pasar terbesar di dunia. Ini menyiratkan potensi besar untuk menarik penonton dan sponsor dalam olahraga.
Indonesia memiliki berbagai olahraga tradisional dan modern, termasuk bulu tangkis, sepak bola, angkat besi, panahan, dan banyak lagi. Ini menciptakan peluang bagi banyak disiplin olahraga untuk berkembang dan mengumpulkan minat penggemar.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki atlet-atlet berbakat di beberapa cabang olahraga seperti bulu tangkis, renang, dan tinju. Potensi untuk mengembangkan atlet kelas dunia yang sukses dapat menjadi daya tarik yang signifikan bagi pengembangan dan pelatihan bakat lokal.
Lalu, wisata olahraga bisa menjadi industri yang menguntungkan. Indonesia memiliki destinasi alam yang indah yang dapat digunakan untuk acara olahraga, termasuk berselancar, menyelam, atau trail running.
Suasana pertunjukan laser saat upacara penutupan Asian Games 2022 di kawasan Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Minggu (8/10/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Namun, ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan ekonomi olahraga di Indonesia, seperti kekurangan infrastruktur, kurangnya investasi di bidang olahraga, tidak ada manajemen yang profesional, korupsi, dan budaya tertib yang belum tertanam.
Beberapa fasilitas olahraga di Indonesia mungkin tidak memadai atau memerlukan peningkatan, baik untuk pelatihan atlet maupun penyelenggaraan acara. Terlebih investasi dalam olahraga, termasuk pengembangan atlet, pembangunan infrastruktur, dan promosi acara, mungkin tidak mencukupi. Ini bisa jadi karena prioritas anggaran difokuskan pada sektor lain.
ADVERTISEMENT
Kemudian, manajemen yang efektif dalam menyelenggarakan acara olahraga, klub, dan federasi olahraga sangat penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi olahraga. Beberapa entitas mungkin kurang profesionalisme dalam hal ini.
Korupsi dan praktik tidak etis dalam olahraga juga dapat menghambat perkembangan ekonomi olahraga di Indonesia. Terkadang, masalah keamanan dan manajemen kerumunan dapat menjadi hambatan untuk menyelenggarakan acara olahraga besar di Indonesia, dalam hal ini budaya tertib yang belum tertanam pada pecinta olahraga di Indonesia.
Beberapa negara telah sukses mengembangkan potensi ekonomi olahraganya yang dipadukan dengan pariwisata. Sebut saja Korea Selatan, Afrika Selatan, Arab Saudi, Tiongkok, Australia, dan bahkan Singapura. Negara-negara ini berhasil mengembangkan ekonomi olahraga yang tidak hanya berbasis prestasi, tetapi juga wisata infrastruktur olahraga dan wisata lain yang sudah ada terlebih dahulu, seperti alam dan perkotaan.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari hambatan-hambatan ini, potensi ekonomi olahraga di Indonesia tetap besar. Untuk memanfaatkan potensi ini, diperlukan komitmen dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum. Dengan investasi yang tepat, praktik manajemen yang baik, dan upaya promosi yang kuat, Indonesia dapat lebih memanfaatkan peluang ekonomi yang ditawarkan oleh dunia olahraga.