Konten dari Pengguna

Fakta Gempa Merusak di Pulau Bacan Halmahera Selatan

Dr. Daryono, S.Si., M.Si
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Peneliti Bidang Geofisika | VP Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Divisi Mitigasi Bencana Kebumian
26 Februari 2021 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Daryono, S.Si., M.Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
1. Gempa ini terjadi pada hari Jumat, 26 Februari 2021 pukul 18.02.32 WIB dengan magnitudo 5,0.
ADVERTISEMENT
2. Episenter gempa terletak di darat pada jarak 12 km arah timur laut Kota Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan kedalaman hiposentar 10 km.
3. Gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crystal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault).
4. Ada dugaan bahwa sesar pembangkit Gempa Bacan ini memiliki kaitan dengan jalur Sesar Sorong-Bacan, karena di jalur sesar mendatar biasa terdapat zona transtensional dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault). Sebagai contoh Sesar Besar Sumatra dengan mekanisme geser tetapi ada segmen yang mekanismenya turun seperti Graben Sianok di Sumatra Barat.
5. Dampak gempa ini berupa guncangan dilaporkan warga sangat kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI di Pulau Bacan dan menimbulkan terjadinya kerusakan beberapa bangunan rumah dan melukai seorang warga.
ADVERTISEMENT
6. Hasil monitoring BMKG hingga malam ini baru terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3.7 pada pukul 20.52.14 WIB.
7. Wilayah Pulau Bacan memang rawan gempa, di wilayah ini beberapa kali pernah terjadi gempa kuat dan merusak pada masa lalu.
8. Sejarah gempa Pulau Bacan dan sekitarnya mencatat bahwa di wilayah ini telah terjadi gempa merusak pada 27 November 1961 magnitudo 6,2 pada 16 April 1963 magnitudo 7,1 pada 2 Agustus 1992 magnitudo 6,3 dan pada 16 Juli 2019 magnitudo 7,2 menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 50 menderita luka-luka, sebanyak 971 bangunan rumah rusak.***DARYONO BMKG