Gempa 6,5 M yang Guncang Kota Ambon dan Sekitarnya Dipicu Sesar Aktif

Dr. Daryono, S.Si., M.Si
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Peneliti Bidang Geofisika | VP Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Divisi Mitigasi Bencana Kebumian
Konten dari Pengguna
26 September 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Daryono, S.Si., M.Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daryono. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daryono. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46.44 WIB, wilayah Ambon, Kairatu, Haruku dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.
ADVERTISEMENT
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan 6,8 magnitudo yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5 magnitudo.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15,3 km arah tenggara Kota Kairatu atau pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (strike slip fault). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dirasakan dari masyarakat dan shakemap BMKG dampak gempa bumi dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon dalam skala intensitas V-VI MMI. Wilayah ini berpotensi terjadi kerusakan.
Hingga pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempabumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar M 5,6.*
Jakarta 26 September 2019
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Dr. DARYONO