Gempa Bali Utara 5,0 M, Ingatkan pada Gempa Seririt 1976

Dr. Daryono, S.Si., M.Si
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Peneliti Bidang Geofisika | VP Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Divisi Mitigasi Bencana Kebumian
Konten dari Pengguna
14 November 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Daryono, S.Si., M.Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daryono. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daryono. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kamis, 14 Nov. 2019 pukul 17.21.39 WIB Pulau Bali diguncang gempa tektonik
ADVERTISEMENT
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo update 5.0. Episenter terletak pada koordinat 8.16 LS dan 114.9 BT tepatnya di laut pada jarak 21 km arah Barat Kota Buleleng, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Dugaan kuat pemicu gempa ini adalah aktivitas sesar naik belakang busur (back arc thrust).
Ini relevan dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser dan naik (oblique thrust).
Guncangan gempa ini dirasakan di Buleleng dalam skala intensitas III - IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak cukup kuat. Sementara di Denpasar, Mataram, Jembrana, Jimbaran, Mengwi, Dalung, Kuta guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI dirasakan seperti ada truk yang sedang berlalu.
ADVERTISEMENT
Sementara guncangan juga dirasakan di Banyuwangi, Lombok Barat dalam intensitas II MMI benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Banyak warga di Buleleng dilaporkan berhamburan lari keluar rumah karena terkejut adanya guncangan kuat tiba-tiba, namun hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Gempa tektonik 5,0 magnitudo guncang Bali Utara Foto: Pribadi
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 17.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa 4 kali susulan (aftershock).
Gempa ini mengingatkan kita pada peristiwa Gempa Seririt tanggal 14 Juli 1976. Gempa Seririt saat itu berkekuatan M 6,5 yang berdampak sangat merusak memyebabkan sebanyak 573 orang meninggal dunia.*
Jakarta, 14 November 2019
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
ADVERTISEMENT
Dr. DARYONO