Konten dari Pengguna

Pulau Sipora di Kepulauan Mentawai Diguncang 4 Kali Gempa dalam 2 Hari

Dr. Daryono, S.Si., M.Si
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Peneliti Bidang Geofisika | VP Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Divisi Mitigasi Bencana Kebumian
23 Oktober 2019 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Daryono, S.Si., M.Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gempa tektonik kembali Guncang Mentawai.  Foto: Dok. Daryono
zoom-in-whitePerbesar
Gempa tektonik kembali Guncang Mentawai. Foto: Dok. Daryono
ADVERTISEMENT
Hari Rabu, (23/10/2019) pukul 05.11.07 WIB gempa tektonik kembali guncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi cepat gempa ini berkekuatan M=5,4 selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,2.
Episenter terletak pada koordinat 2.49 LS dan 99.71 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 48 km arah Selatan Kota Tuapejat, Mentawai pada kedalaman 27 km.
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di zona megathrust. Gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini dirasakan di Pulau Sipora dalam skala intensitas IV MMI d imana guncangan dirasakan oleh orang banyak. Sementara di Painan, Padang, dan Pariaman dirasakan dalam skala III MMI, gempa dirasakan seakan akan truk berlalu. Di Padang Panjang, Sawah Lunto, Payakumbuh, Bukittinggi, Solok, dirasakan dalam skala intensitas II MMI, getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ADVERTISEMENT
Gempa pagi ini sebenarnya merupakan bagian dari rentetan gempa yang terjadi sejak kemarin pagi (22/10).
Seismograf, alat ukur gempa bumi. Foto: Thinkstock/Petrovich9
Ini merupakan aktivitas gempa urutan ke-4 yang mengguncang Kepulauan Mentawai. Rentetan gempa tersebut adalah:
1. Gempa Sipora M=5,2 pada 22 Oktober 2019 pukul 06.49.08 WIB
2. Gempa Sipora M=5,0 pada 22 Oktober 2019 pukul 07.03.55 WIB
3. Gempa Sipora M=3,6 pada 22 Oktober 2019 pukul 15.24.41 WIB
4. Gempa Sipora M=5,2 pada 23 Oktober 2019 pukul 05.11.07 WIB
Tren titik pusat gempa ini sangat menarik karena membentuk garis arah barat-timur yang mencerminkan aktivitas deformasi di bidang kontak antar lempeng di zona megathrust Mentawai
Peningkatan aktivitas gempa di Kepulauan Mentawai ini tentu patut kita waspadai, karena di zona ini memang zona aktif gempa dan memiliki sejarah gempa besar masa lalu.
ADVERTISEMENT
Di zona ini pernah terjadi gempa dahsyat pada 24 November 1833 yang diperkirakan kekuatannya mencapai M=9,0.
Saking dahsyatnya gempa ini, dirasakan hingga di Singapura dan Pulau Jawa.
Kuatnya gempa ini mampu menjebol tanggul penahan air danau yang merupakan dinding lereng Gunung Kaba. Air danau mendadak tumpah dan mengalir, hingga banjir bandang pun tak dapat terelakkan hingga menghancurkan tujuh desa.
Di samping merusak banyak rumah di Bengkulu dan Sumatera Barat, gempa ini juga memicu tsunami yang menerjang pesisir Bengkulu dan Sumatera Barat. Dermaga dan bangunan pelabuhan di Bengkulu tersapu tsunami, dan beberapa kapal di Bengkulu dan Sumatra Barat terhempas dan terlempar ke daratan.
Di samping itu pada 13 September 2007 juga terjadi gempa kuat M=7,1 dan M=7,8. Sehari sebelumnya pada 12 September 2007 juga terjadi gempa dahsyat berkekuatan M=8,4 di Bengkulu yang juga merusak banyak rumah di Bengkulu serta memicu tsunami setinggi 2 hingga 3 meter.*
ADVERTISEMENT
Jakarta, 23 Oktober 2019
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan tsunami BMKG
D. DARYONO