5 Fakta Aardwolf, Hewan Mungil Serupa Serigala dan Berbulu Hyena

Aardwolf. Foto: Wikipedia

Aardwolf merupakan hewan pemakan serangga yang menyerupai hyena belang kecil. Aardwolf yang pemalu hidup pada dataran gersang di Afrika. Terdapat populasi yang terpisah secara geografis, satu berpusat di Afrika Selatan, dan yang lainnya di Afrika Timur. Mengutip beberapa sumber, berikut 5 fakta hewan yang memiliki nama lain Proteles Cristata.

Ciri Fisik

Melansir Britannica, aardwolf yang dalam bahasa Afrika memiliki arti “serigala bumi”, berwarna kekuningan dengan garis-garis hitam vertikal dan ekor lebat berujung tajam.

Berdiri kurang dari setengah meter, aardwolf memiliki panjang dari 55 hingga 80 cm, ditambah dengan ekor 20 hingga 30 cm. Sedangkan beratnya tidak lebih dari 12 kg.

Dengan ciri fisiknya tersebut membuat aardwolf merupakan hewan terkecil dari keluarga hyena lainnya. Namun, aardwolf serupa dengan hyena dalam hal memiliki bahu yang kokoh, dan bagian kaki depan lebih panjang daripada kaki belakang.

Tingkah Laku

Situs Kruger Park menyebutkan bahwa aardwolf adalah hewan nokturnal, tidak terlalu senang berkelompok dalam jumlah besar, hanya bergerombol ketika kawin dan membesarkan anak. Hewan ini terkadang terlihat hanya berpasangan dan membentuk koloni kecil. Aardwolf harus mencari makan dengan berpergian karena tidak dapat membawa hasil buruan kembali ke sarang. Sarangnya berbentuk liang yang terkadang hasil galiannya sendiri.

Makanan Aardwolf

Berdasarkan situs Mary Bates Science Writer, santapan utama aardwolf adalah rayap, namun uniknya tidak menggali mangsanya pada sebuah liang. Aardwolf menangkap rayap dari tanah menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket. Seekor aardwolf dapat mengonsumsi lebih dari 200.000 rayap dalam satu malam. Selain itu, aardwolf secara mengejutkan ditemukan memakan larva serangga dan kumbang yang telah membusuk.

Hewan Teritorial

Mary Bates Science Writer menguak fakta sepasang aardwolf yang sedang dimabuk asmara memiliki wilayah jelajah hingga empat km persegi. Pasangan ini lalu menandai wilayahnya dengan sekresi dari kelenjar anal.

Aardwolf menggunakan surainya agar terlihat besar. Jika ada individu lain yang mengganggu wilayah kekuasaan, aardwolf yang berkuasa akan menaikkan surai sebagai sinyal peringatan dan mengusir penyusup yang masuk. Jika penyusup tertangkap, maka perkelahian tak dapat dihindarkan.

Cara Berkomunikasi

Mengutip Mary Bates Science Writer, aardwolf berkomunikasi satu sama lain mengandalkan indera penciuman. Hewan mungil ini memiliki dua kelenjar anal yang mengeluarkan cairan hitam beracun untuk menandakan wilayahnya dan mengirim pesan kepada individu lain. Aardwolf mengolesi sekresi pada dedaunan untuk membangun wilayah dan menarik calon pasangan sebelum kawin. Suara yang dikeluarkan hanya saat menghadapi penyusup atau predator, seperti membuat suara berdecak, geraman dalam, dan raungan.