Benarkah Hewan Suka Memilih Makanan Seperti Manusia?

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
7 September 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Money Tamarin. Foto: NickyPe from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Money Tamarin. Foto: NickyPe from Pixabay
ADVERTISEMENT
Internet dipenuhi dengan blog dan artikel yang menawarkan nasihat bagi orang tua untuk membujuk anaknya memakan sayuran. Banyak ibu yang harus ‘memohon’ kepada balitanya untuk hanya makan satu gigitan brokoli.
ADVERTISEMENT
Ketika itu datang kepada hewan, mereka juga akan mengalami hal yang sama. Beberapa spesies tidak menyukai makanan yang asing, dan akan cenderung memakan sesuatu yang baru setelah melihat individu lain mencobanya. Strategi ini dapat meyakinkan bahwa makanan tersebut aman setelah menyaksikan kerabatnya melahap.
Melansir dari the Conversation, berikut temuan beberapa spesies dalam mengajari bayinya atau kerabatnya untuk memilih makanan sehat.
Para ilmuwan penasaran tentang perilaku induk hewan dalam mengajari anaknya untuk memakan sesuatu. Sebenarnya sulit untuk memahami bagaimana tingkah laku ini berevolusi. Seorang peneliti melakukan studi di hutan Atlantik di Brasil yang memberikan bukti baru bahwa beberapa hewan dapat secara efektif mengajari anaknya makanan apa yang aman untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak contoh hewan rewel dalam memilih makanan. Monyet marmoset muda cenderung lambat dalam menghabiskan makanan baru saat sendirian, tetapi lebih berani mengambil risiko dan mencobanya jika dikelilingi oleh keluarga. Demikian pula kapusin yang akan makan lebih banyak makanan asing ketika anggota keluarganya melakukan hal yang sama.
Meerkat. Foto: Barni1 from Pixabay
Ada beberapa fenomena di mana pemilihan makanan dikaitkan dengan pengajaran oleh induk hewan. Salah satu yang paling terkenal adalah cara meerkat menunjukkan kepada anak-anaknya dalam menangani kalajengking dengan aman untuk disantap. Pada mulanya, para bayi atau remaja diberi kalajengking mati untuk beradaptasi dengan serangga berbahaya tersebut. Sementara, para dewasa menghilangkan sengatan dari kalajengking hidup, sehingga anak-anaknya belajar cara menangani mangsanya.
Pada kunjungan baru-baru ini ke Brasil, para ilmuwan memberikan makanan familier dan asing kepada kawanan tamarin. Pada saat yang sama, masih ada beberapa tamarin remaja yang bergantung pada induknya. Enam bulan kemudian, eksperimen kembali dilakukan ketika tamarin telah dewasa dan mandiri. Para ilmuwan sepakat pilihan makanan anak dipengaruhi oleh orang tua. Tamarin lebih banyak memilih makanan yang familiar dibandingkan dengan yang asing.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut membuktikan tamarin dewasa menilai makanan baru terlebih dahulu sebelum menyebarkan kepada yang lain. Perilaku ini penting bagi remaja, karena tamarin belajar tentang apa yang harus dimasukkan ke dalam daftar makanan dari yang dewasa tawarkan. Penelitian lebih lanjut dapat melihat bagaimana tamarin mentransfer serangga untuk melihat reaksi populasi ini dalam menyebarkan makanan.
Selain itu, studi tentang perilaku hewan dalam membagi makanan dapat diselidiki lebih jauh apakah itu meningkatkan ikatan sosial antara anaknya dan anggota koloni. Informasi ini akan membantu manusia untuk lebih dekat memahami apakah beberapa hewan benar-benar mudah diajari dalam mengatasi kerewelan dalam memilih makanan.
Monyet Kapusin. Foto: LoggaWiggler from Pixabay