Bocah Meninggal Usai Digigit Kutu Kucing, Ketahui Gejala dan Bahayanya

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
29 Mei 2020 19:42 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. Liselotte Brunner/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. Liselotte Brunner/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, viral seorang bocah asal Sragen meninggal dunia usia digigit kutu kucing. Jari tangannya membengkak, dan sempat mengalami demam tinggi serta muntah-muntah.
ADVERTISEMENT
Kasus ini pun membuat geger, sebenarnya apa itu kutu kucing dan bahayanya?
Kutu kucing memiliki nama ilmiah Ctenocephalides felis. Biasanya, kutu kucing memiliki warna cokelat kemerahan dan hanya berukuran sekitar 1/8 inci.
Siklus hidup kutu kucing adalah telur, larva, kepompong, dan dewasa yang berlangsung dalam 30 hingga 75 hari tergantung dari faktor eksternal seperti suhu dan kelembapan.
Foto: dok. entnemdept.ufl.edu
Pada umumnya, kutu kucing menimbulkan reaksi gatal. Gigitan kutu kucing bisa menyebabkan kemerahan yang mirip dengan gigitan nyamuk tetapi lebih kecil dan terasa sakit saat disentuh. Selanjutnya, gigitan kutu kucing juga bisa berkembang menjadi reaksi alergi seperti pusing, sulit, bernapas, mual, dan nyeri dada. Jika terkena gigitan kutu kucing, tahan untuk menggaruk dan cuci gigitan dengan sabun antiseptik sesegera mungkin. Selain itu bisa juga memakai obat gatal sesuai resep dokter.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari The Nest, tak hanya membawa risiko gatal, kucing yang terinfeksi kutu dari tikus bisa juga menyebabkan Murine Typhus. Gejalanya bisa meliputi sakit perut, mual, muntah, dan demam tinggi yang bisa bertahan selama satu minggu bahkan lebih.
Foto: dok. entomology.ca.uky.edu
Bagi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, gigitan kutu kucing bisa membahayakan hingga menyebabkan kematian.
Jauh sebelum bocah asal Sragen, wabah kutu kucing pernah melanda Amerika Serikat pada tahun 1925. Selain itu, pada tahun 2017 lalu seorang perempuan Jepang meninggal dunia karena tertular kutu kucing liar. Sementara pada tahun 2019, seorang perempuan dari Thailand meninggal dunia karena infeksi darah setelah digigit kutu kucing. Perempuan asal Thailand itu mengalami gejala gatal dan bengkak di tubuh disertai demam. Meski sudah meminum obat, kondisinya tak kunjung membaik.
ADVERTISEMENT
Jika kamu memiliki kucing peliharaan, tanda yang paling jelas adanya kutu adalah jika kucing menggaruk terus-menerus.
Sebagai langkah pencegahan, bersihkan kucing peliharaan yang baru saja keluar rumah dan rutin membawanya ke dokter hewan untuk memastikan kucing terhindar dari kutu.