news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Burung Kolibri Akan 'Mati Suri' Ketika Malam Dingin

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
16 September 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Burung Kolibri Ekor Logam Hitam. Foto: Screen Youtube Peru Birding Tours
zoom-in-whitePerbesar
Burung Kolibri Ekor Logam Hitam. Foto: Screen Youtube Peru Birding Tours
ADVERTISEMENT
Burung kolibri ekor logam hitam banyak ditemukan di Pegunungan Andes yang tinggi di Peru. Andes merupakan surga bagi spesies ini, karena nektar bunga liar berlimpah dan jumlah predator yang rendah. Tetapi, kondisi dingin di pegunungan tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi beberapa jenis hewan, termasuk kolibri.
ADVERTISEMENT
Meskipun termasuk dalam hutan tropis, suhu akan turun dengan drastis di bawah titik beku pada malam hari. Lalu, bagaimana burung mungil yang hanya memiliki berat enam gram ini bertahan hidup untuk mendapatkan energi ekstra yang cukup ketika malam dingin? Jawaban singkatnya, spesies Metallura phoebe mampu menghangatkan tubuhnya sepanjang dinginnya malam yang menusuk. Melansir dari Science News, berikut penjelasannya.
Saat suhu turun, seiring dengan tenggelamnya matahari, burung kolibri memasuki fase keadaan membeku, yang dikenal dengan ‘mati suri’. Metallura phoebe, menggigil hingga suhu 3,26 derajat celcius, yang merupakan suhu tubuh terendah yang pernah tercatat pada burung atau mamalia non-hibernasi. Fakta ini dilaporkan peneliti di Biology Letters, pada tanggal 9 September.
Blair Wolf, seorang ahli ekologi fisiologis dari University of New Mexico, mengatakan bahwa hewan ini memiliki suhu tubuh yang dingin seperti batu.
ADVERTISEMENT
Mendinginkan tubuh hingga suhu sangat rendah, seperti hampir mati, dapat menghemat energi yang berharga bagi burung kolibri. Selain itu, kemampuan tersebut menyelamatkan spesies ini dari malam yang menusuk dan bersiap untuk berburu makanan pada hari berikutnya.
Keadaan mati suri burung kolibri sebenarnya telah teramati pada penelitian yang lalu, namun Wolf dan rekan-rekan mencoba mengidentifikasi lebih lanjut. Para peneliti menempatkan 26 ekor burung dari enam spesies yang berbeda di dalam kandang semalaman dan memasukkan termometer.
Burung-burung tersebut terlihat bertengger dan tegak, dan mengarahkan paruhnya ke atas, mengembangkan bulu, lalu berhenti bergerak. Seluruh spesies dalam percobaan mengalami fase mati suri. Namun, burung kolibri ekor logam hitam teridentifikasi paling mampu membekukan dirinya. Suhu tubuh rata-rata pada siang hari sekitar 40 derajat celcius. Ketika mati suri, suhu tubuh spesies ini menjadi sedikit di atas titik beku.
ADVERTISEMENT
Pada siang hari, jantung burung kolibri mungil namun perkasa ini dapat berdetak 1.200 kali per menit. Tetapi selama membekukan diri, jantung hanya berdetak 40 kali per menit. Wolf mengatakan, kemampuan itu dapat menghemat penggunaan energi sekitar 95 persen. Selain itu, dengan tidak membuang-buang tenaga dan berusaha untuk tetap hangat. kolibri mampu berkembang biak di atas ketinggian 5.000 meter.
Setelah matahari terbit, burung kolibri mulai bersemangat dan meningkatkan suhu tubuhnya satu derajat setiap menit dengan menggetarkan ototnya.