Konten dari Pengguna

Cara Hewan Laut Mempertahankan Diri

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
1 September 2020 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paus Punggung Bungkuk. Foto: 12019 from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Paus Punggung Bungkuk. Foto: 12019 from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Permukaan bumi terdiri dari 72 persen lautan, dimana terdapat spesies kehidupan yang memberikan manfaat kepada manusia, baik itu langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Beberapa spesies adalah predator, yang lainnya adalah mangsa, dan tak sedikit pula termasuk keduanya. Tetapi, keseimbangan harus tetap ada agar keberlangsungan hidup setiap spesies berjalan baik.
Melansir dari Animals Mom Me, begini cara beberapa hewan laut mempertahankan diri di habitatnya.

Mengandalkan Ukuran Tubuh

Ukuran beberapa hewan laut digunakan untuk melindungi diri karena tidak memiliki predator alami. Hewan yang mengandalkan ukuran tubuhnya meliputi paus dewasa, hiu, paus pembunuh, manatee, dugong, ikan pedang, marlin, ikan layar, pari, manta, barakuda, dan buaya air asin.
Tetapi, anak-anak dari semua hewan itu sangat rentan, sehingga setiap spesies telah mengembangkan berbagai cara untuk memastikan kelangsungan hidup keturunannya.
Sebagai contoh, anak-anak paus, manatee, dan duyung dipelihara oleh orang tuanya sampai cukup besar sembari melindungi dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT

Membentuk Koloni, dan Melakukan Pelarian serta Penghindaran

Banyak penghuni laut menggunakan strategi membentuk kelompok besar, atau melakukan pelarian dan penghindaran untuk melindungi diri dari predator.
Gerombolan ikan, seperti tuna, cod, herring, dan sarden, terdiri dari ribuan yang bergerak menjadi satu. Mereka berubah begitu cepat sehingga tampak seperti koreografi yang indah. Persatuannya, perubahan bentuk, dan manuver secepat kilat membuat preadtor kebingungan.
Penguin, burung yang paling akuatik, juga mencari keselamatan dengan membentuk kelompok dan mengandalkan kecepatan. Burung ramping ini memasuki air bersamaan dengan kelompoknya, menyelam secepat mungkin dalam upaya untuk menipu dan menghindari pemangsa di dalam laut.

Persembunyian

Beberapa hewan laut yang tidak mampu bergerak terlalu cepat memilih untuk bersembunyi. Salah satu bentuk persembunyian adalah mimikri atau kamuflase, dimana ikan menyamarkan diri menyerupai lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Kuda laut dan naga laut meniru rupa karang, tempat keduanya menempel pada ekornya. Selain itu, ikan pemancing dan flounder menghilang ke dasar laut, tempat persembunyian dari predator di pasir. Siput laut, hewan tak bertulang belakang ini, seringkali terlihat seperti tumbuhan terapung.
Adaptasi unik untuk melindungi diri dari predator dimiliki oleh cumi-cumi, sotong, dan gurita. Kemampuan untuk mengubah warna dan pola kulit secara instan dengan mengandalkan sel bercahaya. Itu memungkinkan mereka untuk menyerupai lingkungan sekitarnya bahkan saat bergerak. Ketika terancam, semburan tinta akan dikeluarkan, yang akan mengaburkan air dan memungkinkan hewan-hewan itu untuk lolos dari pemangsa.

Semburan Racun dan Perlindungan Lainnya

Banyak penghuni laut menggunakan racun dan metode lainnya yang tak terduga untuk mengusir predator.
ADVERTISEMENT
Ikan buntal adalah mangsa yang tidak menyenangkan. Ketika ditelah oleh predator, ikan buntal memiliki racun. Tak hanya itu, perlindungan tambahan ikan kecil ini dapat mengembungkan dirinya bagaikan bola, sehingga menyebabkan duri-durinya berdiri. Setiap pemangsa yang bersikeras memakannya akan kesulitan bahkan berujung kematian.
Ubur-ubur terkenal dengan tentakelnya yang menyengat. Tentakel ‘listrik’ tidak hanya melumpuhkan makanan, tetapi juga memberikan perlindungan dari predator. Beberapa ubur-ubur Australia sangat beracun hingga dapat membunuh manusia. Sengatannya menyebabkan rasa sakit luar biasa selama berhari-hari.

Kerang dan Hewan Bercangkang Lainnya

Tiram, kerang, scallop, dan hewan bercangkang lainnya memiliki tempat berlindung yang aman.
Moluska lain, termasuk siput dan keong, memiliki cangkang tunggal berupa interior spiral. Cangkang ini terkadang ditinggalkan dan kemudian diambil oleh kelomang untuk mencari perlindungan.
ADVERTISEMENT
Contoh lain meliputi kepiting dan lobster yang memiliki kerangka luar keras, serta cakar yang kuat untuk menangkis para musuh.