'Cinta Terlarang' Tumbuhan dan Hewan: Lebah Jantan Tertarik dengan Bunga Anggrek

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2020 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lebah sedang melakukan penyerbukan pada bunga anggrek. Foto: Screen Youtube Mateo Perilli
zoom-in-whitePerbesar
Lebah sedang melakukan penyerbukan pada bunga anggrek. Foto: Screen Youtube Mateo Perilli
ADVERTISEMENT
Anggrek telah berevolusi menjadi bunga pada saat yang bersamaan kemunculan spesies lebah soliter. Proses unik yang disebut pseudocopulation memungkinkan tanaman menipu lebah jantan untuk melakukan penyerbukan. Dikutip dari BBC Earth, anggrek menggunakan kombinasi feromon dan kemunculan bunganya untuk mengelabui lebah jantan agar mencoba kopulasi, di mana menghasilkan transfer serbuk sari.
ADVERTISEMENT
Hubungan rumit namun penting antara tumbuhan dan serangga bergantung pada waktu berbunga anggrek yang terjadi bersamaan dengan tanggal aktif lebah jantan yang sedang ingin kawin. Tim ilmuwan dari Inggris percaya, bahwa fenomena ini adalah pertama kalinya bagaimana sinkronisitas antara anggrek dan spesies penyerbuknya, melakukan interaksi khusus.
Bahkan, Professor Anthony Davy, dari University of East Anglia, bersama rekannya, menemukan spesimen lebah ‘berkencan’ dengan anggrek. 'Cinta terlarang' itu direkam pada tahun 1893, ketika musim berbunga dan catatan iklim dari Kantor Met. Publikasi Davy dan koleganya termuat dalam jurnal Current Biology.
Anggrek laba-laba yang banyak ditemukan di Eropa dan Timur Tengah, adalah spesies langka di Inggris, terutama di sepanjang pantai selatan tanah Britania. Anggrek biasanya berbunga pada bulan April dan Mei. Sedangkan, spesies lebah pertambangan soliter, atau Andrena nigroaenea, adalah salah satu hewan penyerbuk yang hadir di awal musim semi. Musim semi yang hangat menyebabkan bunga dan lebah muncul lebih awal, meskipun tidak terlalu bersamaan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menggunakan 77 spesimen anggrek laba-laba dari herbarium, yang mencakup periode 111 tahun, dari 1848 hingga 1958. Spesimen dibandingkan dengan yang ada pada zaman lebih modern, yaitu dalam kurun 1975 sampai 2006. Studi tersebut menemukan bahwa kumpulan anggrek lebih baru menunjukkan, untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius pada musim semi, anggrek berbunga enam hari sebelumnya.
Dalam kondisi yang sama, lebah betina yang menjadi saingan anggrek untuk menarik perhatian jantan, melakukan penerbangan pertama pada musim semi yang lambat. Para ilmuwan berpendapat bahwa kehadiran lebah betina menjadi pemicu penurunan minat lebah jantan untuk menyerbuki anggrek.
Gagasan tentang suhu yang lebih hangat mengganggu interaksi antar spesies telah banyak dibahas. Namun, dalam fokus yang lebih kecil, seperti peristiwa siklus hidup tanaman dan hewan terkait, masih terbilang minim. Temuan Davy dan rekannya dianggap sebagai verifikasi independen pertama dari hubungan yang ditunjukkan oleh flora dan fauna.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut diharapkan memfasilitasi studi lebih lanjut bagaimana hubungan tanaman dan hewan penyerbuk dirasakan lebih jelas. Dengan demikian, pengetahuan baru akan memperluas pemahaman manusia tentang potensi dampak perubahan iklim bagi tanaman dan hewan penyerbuknya.