Daftar 5 Hewan yang Dapat Menyadarkan Manusia akan Pentingnya Kesehatan

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
8 September 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia lebih beruntung daripada hewan dalam hal evolusi, karena manusia mampu meningkatkan angka harapan hidup, dengan menjaga pola makan yang baik, berolahraga, dan kemajuan teknologi pada bidang pengobatan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Namun, dunia hewan dapat mengajarkan manusia cara untuk mencegah dan mengobati penyakit. DNA manusia mungkin sangat mirip dengan simpanse dan hewan lain, tetapi terdapat perbedaan yang mungkin membantu manusia untuk membuat cara baru memahami dan mengobati penyakit di masa depan, meskipun dugaan ini merupakan prospek yang masih sangat jauh.
The Conversation menemukan beberapa hewan yang dapat menghindari penyakit untuk spesies dan populasinya.

Simpanse dan Penyakit Jantung

Simpanse. Foto: suju from Pixabay
Seiring dengan manusia berevolusi, susunan genetik telah menempatkan manusia pada peningkatan risiko penyumbatan arteri. Meningkatnya konsumsi daging merah dan beberapa makanan lainnya akan berdampak pada risiko penyakit jantung.
Penelitian terbaru menunjukkan, hilangnya gen spesifik pada simpanse meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, studi yang sama, dengan merubah genetik tikus agar serupa dengan manusia. Praktik ini menghasilkan peningkatan risiko serangan jantung dua kali lipat dibandingkan dengan tikus normal.
ADVERTISEMENT

Tikus Mondok dan Kanker

Tikus Mondok. Foto: Roman Klementschitz from Wikipedia
Tikus mondok mungkin tidak memiliki rupa yang menggemaskan, namun hewan pengerat ini sangat menarik bagi para ilmuwan karena risiko kanker tidak ditemukan.
Tikus penggali ini mengajarkan manusia untuk berumur panjang, karena diketahui mampu hidup tujuh kali lebih lama. Secara perlahan, spesies ini akan memberikan rahasia umur panjang, dan suatu hari nanti, mungkin membantu manusia dalam mengembangkan terapi baru untuk mengalahkan kanker dan penyakit terkait usia.

Kanguru dan Osteoarthritis

Kanguru. Foto: sandid from Pixabay
Osteoarthritis memiliki banyak penyebab, tetapi obesitas, postur tubuh yang buruk, dan keselarasan sendi yang tidak baik adalah risiko utamanya. Banyak primata dan karnivora memiliki masalah persendian yang mirip dengan manusia, dimana kera besar menunjukkan prevalensi penyakit persendian tertinggi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kanguru dengan lompatan cepatnya, ternyata memiliki risiko radang sendi hingga usia tua. Struktur tulang rawan yang unik pada lutut memungkinkan kanguru untuk menahan kekuatan tekukan berulang dan dampak pendaratan yang kurang mulus. Penataan ligamen juga meningkatkan stabilitas sendi, dimana penting untuk menjaga kesehatan sendi. Penelitian ini dapat menjadi inspirasi manusia dalam mengembangkan bahan implan lutut buatan di masa depan.

Ikan Gua dan Diabetes

Ikan Gua Meksiko. Foto: H. Zell from Wikipedia
Diabetes adalah masalah kesehatan global dan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi. Satu dari sepuluh orang dewasa mengidap penyakit ini. Sayangnya, tren jumlah penderita terus meningkat.
Terkait dengan penyakit diabetes, ikan gua Meksiko mungkin bisa menjadi contoh bagi manusia. Ikan-ikan kecil ini memakan alga berlebihan tanpa membahayakan dirinya. Hewan ini mampu beradaptasi dengan unik tanpa mengatur gula darahnya. Ini berarti, gejala yang biasanya terlihat pada manusia diabetes dengan kadar glukosa darah yang sangat bervariasi, tampaknya tidak menjadi masalah bagi ikan gua Meksiko.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan berharap, dengan memahami lebih banyak tentang ikan ini, suatu hari manusia dapat menemukan pengobatan yang lebih baik untuk mengatasi diabates.

Zebra dan Stres

Zebra. Foto: kolibri5 from Pixabay
Otak merupakan bagian tubuh yang berperan dalam pemrosesan memori, sehingga sering menghubungkan hal-hal yang terjadi dalam hidup. Banyaknya pikiran dapat berdampak pada stres kronis dalam waktu tak sebentar. Akhirnya, ini juga bisa menimbulkan maag.
Zebra tidak mengalami stres berkepanjangan. Hewan dengan motif hitam-putih ini hanya stres pada saat mencari makan atau mencoba menghindari predator, lalu kemudian akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu, penelitian dengan menggunakan tikus sebagai objek percobaan, menunjukkan bahwa tikus yang stres dalam jangka panjang akan muncul bisul yang mirip dengan manusia. Ini berfungsi sebagai pengingat yang baik bahwa gaya hidup modern bukan tak mungkin akan menimbulkan stres dan berdampak buruk bagi semua aspek kesehatan.
ADVERTISEMENT