Konten dari Pengguna

Fakta Tikus Mol, Bisa Bertahan Tanpa Oksigen Selama 18 Menit

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
12 Juni 2020 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tikus mol. Foto: Capture Youtube Smithsonian Channel
zoom-in-whitePerbesar
Tikus mol. Foto: Capture Youtube Smithsonian Channel
ADVERTISEMENT
Tikus mol atau yang dikenal tikus telanjang, merupakan hewan pengerat yang tumbuh di bagian Afrika Timur. Disebut tikus telanjang, uniknya tikus mol yang memang tidak mempunyai bulu.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Tikus mol dewasa ternyata kebal terhadap rasa sakit dan nyeri. Bahkan, tikus mole pun kebal terhadap penyakit kanker. Selain itu tikus mole memiliki masa hidup yang panjang. Tikus mol tertua tercatat meninggal di usia 32.
Fakta mengejutkannya, tikus mol bisa bertahan selama 18 menit tanpa oksigen sementara tikus lainnya bisa mati jika kehilangan oksigen dalam 20 detik.
Tikus mol. Foto: Capture Youtube Smithsonian
Seperti dilaporkan ilmuwan dalam Journal Science, tikus mol mengubah sumber energi mereka dari glukosa menjadi fruktosa saat berada di tempat yang kekurangan oksigen. Tubuh mereka diadaptasi menggunakan fruktosa sebagai bahan bakar untuk organ vital seperti jantung dan otak saat tak ada oksigen.
Ketika tim ilmuwan menguji tikus mole yang ditempatkan di lingkungan dengan oksigen lima persen, hasilnya tidak ada pengaruhnya sama sekali bahkan selama beberapa jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Tes selanjutnya menempatkan tikus mol dalam lingkungan tanpa oksigen. Yang terjadi adalah, tikus mol memasuki keadaan seperti koma tetapi bisa bertahan hingga 18 menit. Saat kembali mendapatkan oksigen, tikus mol akan kembali pulih tanpa mengalami kerusakan organ tubuh.
Kemampuan tikus mol bertahan tanpa oksigen rupanya dikarenakan habitat mereka hidup di bawah tanah dengan kurang lebih 200 kawanan. Dengan banyaknya kawanan di dalam tanah, mereka terbiasa dengan lingkungan yang kekurangan oksigen dan justru lebih banyak karbon dioksida.