Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Fakta Unik Landak Saat Kawin, Ternyata Tidak Melukai Satu Sama Lain
22 Agustus 2020 15:34 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap kelahiran bayi landak, ada ritual reproduksi yang melibatkan perkelahian jantan di pohon, penyemprotan air seni, dan penutupan duri saat landak berhubungan seksual.
ADVERTISEMENT
Uldis Roze, seorang profesor emeritus biologi di Queens College, New York, mengatakan ritual kawin landak berduri sangat rumit, berlarut-larut, dan lembab. Melansir National Geographic, berikut penjelasan rinci saat landak bereproduksi, ternyata tidak melukai satu sama lain.
Landak Betina Menggoda Para Jantan
Musim kawin tahunan spesies ini adalah saat awal musim gugur. Pada pohon pilihannya, sang betina memberi tanda bahwa dia siap berkembang biak dengan mengeluarkan zat yang berbau harum. Jantan yang tertarik oleh bau itu akan berkelahi satu sama lain di cabang pohon dan di tanah. Jelas, siapa yang menang, maka berhak kawin dengan betina. Namun, ini tidak selesai begitu saja.
Proses Reproduksi Landak
Landak jantan menyemprotkan air seni dengan kecepatan tinggi pada betina beberapa tetes sekaligus. Roze menjelaskan, bahkan ketika jantan dan betina terpisah di pohon, air seni jantan dapat mencapai betina, dan ini membutuhkan waktu berjam-jam sampai si betina senang. Biasanya, keduanya lalu turun dari pohon untuk berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Perkawinan Tidak Menyakiti Satu Sama Lain
Selain itu, ketika kawin, betina melengkungkan ekornya di atas punggunggnya yang runcing, sehingga bagian bawah ekornya yang tidak berduri menghadap keatas. Kemudian laki-laki dapat mengistirahatkan cakarnya lalu memulai perkawinan dengan betina. Inilah yang menyebabkan keduanya tidak menyakiti satu sama lain.
Kelahiran Bayi Landak
Setlah perkawinan dilakukan, kira-kira tujuh bulan kemudian, betina akan melahirkan. Pada spesies ini, biasanya hanya satu keturunan. Bayi lahir dengan duri, tetapi tetap terbungkus dengan ketuban yang memperlancar kedatangan si kecil.