Heboh Paus Pembunuh, Ini Asal Usul Julukan Beserta Faktanya

Paus pembunuh. Foto: skeeze from Pixabay

Beberapa waktu lalu, beredar video paus pembunuh terlihat di perairan Biak Numfor. Sontak saja, fenomena adanya paus pembunuh menjadi sorotan netizen di media sosial.

Paus Pembunuh atau Orca adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba. Sebenarnya paus ini tergolong sebagai lumba-lumba. Namun, karena ukurannya yang besar dibanding lumba-lumba lain, banyak yang menyebutnya sebagai paus.

Warna paus pembunuh biasanya dominan hitam putih. Panjangnya bisa mencapai 9,75 meter dengan berat hingga 5.443 kilogram.

Lalu mengapa disebut paus pembunuh?

Faktanya, paus pembunuh tidak memburu dan menyerang manusia. Justru, orca di Australia membantu para pelaut memburu paus lainnya sehingga disebut pembunuh paus. Namun seiring berjalan waktu julukan itu berubah jadi paus pembunuh.

Meski begitu, orca memang dikenal sebagai pemburu ganas saat menargetkan hewan laut lainnya seperti anjing laut, singa laut, cumi-cumi, dan ikan. Namun mangsa paus pembunuh bervariasi tergantung musim dan di mana mereka berada. Tetapi di mana pun berada, paus pembunuh bisa makan hingga 227 kilogram sehari.

Paus pembunuh, biasanya hidup dan berburu kelompok. Umumnya dalam satu kelompok terdapat 30 hingga 40 ekor paus pembunuh, tetapi ilmuwan mencatat ada yang berkelompok hingga 100 ekor. Kelompok itu, berburu dengan taktik cerdik. Paus pembunuh akan menggunakan kemampuan echolocation, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa. Kemudian, kawanan itu akan bekerja sama menangkap mangsa.

Paus pembunuh memiliki sekitar 45 gigi dengan panjang masing-masing sekitar 7,6 cm, yang strukturnya memang untuk merobek mangsa. Mangsanya tak dikunyah tetapi langsung ditelan. Bahkan, paus pembunuh bisa menelan anjing laut kecil dan singa laut secara keseluruhan.

Dalam sehari, paus pembunuh bisa berenang hingga 40 mil sehari dan menyelam di kedalaman 100 hingga 500 kaki.

Untuk proses perkembangbiakan, paus pembunuh melahirkan setiap tiga hingga sepuluh tahun setelah masa kehamilan 17 bulan.