Hewan ini Memiliki Rasa Empati Layaknya Manusia

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak Gajah. Foto: Comfreak from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Anak Gajah. Foto: Comfreak from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Empati dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berbagi perasaan atau pengalaman orang lain dengan membayangkan bagaimana rasanya berada dalam situasi orang tersebut. Ini membuktikan kecerdasan emosional dan imajinasi, ciri-ciri yang jarang dikaitkan dengan hewan.
ADVERTISEMENT
Namun, bukti saat ini menunjukkan bahwa empati lebih mungkin terjadi pada spesies sosial atau hewan yang hidup berkelompok. Fenomena ini menunjukkan empati telah berevolusi sebagai cara untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Melansir One Kind Planet, tiga hewan berikut memiliki rasa empati seperti manusia.

Tikus yang Suka Mengalah

Tikus. Foto: sipa from Pixabay
Altruisme terjadi ketika individu melakukan tindakan yang menguntungkan individu lain, seringkali malah tidak memberi dampak pada diri sendiri. Tikus memang cerdas, tetapi mungkin bukan spesies yang altruistik.
Sebuah penelitian pada tahun 2011 menempatkan beberapa tikus dalam satu kandang. Seiring berjalan waktu, tikus belajar membuka kandang dan melepaskan temannya.
Dalam percobaan lebih lanjut, para peneliti meletakkan coklat di dalam kandang. Lalu apa yang terjadi? Tikus yang mendapat coklat memberikan kepada tikus lain. Fakta menunjukkan hewan ini akan membantu temannya dalam kesusahan tanpa perlu mendapatkan apa-apa untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT

Simpanse yang Selalu Menghibur

Simpanse. Foto: Pixel-mixer from Pixabay
Sebuah studi pada tahun 2014 membahas bagaimana hiburan yang dibuat individu memberikan kenyamanan kepada individu lain untuk membuatnya merasa lebih baik.
Contoh penghiburan ini diamati pada pasukan simpanse. Penghiburan dianggap ampuh mengurangi stres dan memperbaiki hubungan yang tidak harmonis. Perilaku ini dapat menawarkan makanan dan kontak fisik, seperti berpelukan.
Layaknya manusia, penghiburan lebih mungkin terjadi antara individu yang dekat secara sosial, dan betina lebih cenderung menunjukkan perilaku menghibur daripada jantan. Tampaknya simpanse tidak mengharapkan imbalan apapun atas perilaku menghiburnya.

Gajah yang Sedang Berduka

Kawanan Gajah. Foto: luxtorm from Pixabay
Pada tahun 2008, sebuah studi observasi mengumpulkan berbagai perilaku yang diamati pada gajah dan menunjukkan bagaimana hewan berbelalai memberikan bukti empati.
ADVERTISEMENT
Bentuk nyata dari perilaku ini termasuk mengasuh anak gajah lain serta ketika rekannya terluka atau mati. Seekor gajah dalam penelitian berusaha untuk melepaskan anak panah penenang yang tertancap pada gajah lain.
Sementara itu, penelitian sebelumnya pada tahun 2006 menjelaskan bagaimana seekor gajah berulang kali menopang induknya yang sekarat. Tak hanya itu, gajah akan mengunjungi tubuh gajah lain yang ditemukan mati. Ini jelas membuktikan adanya perasaan berduka dan kesedihan mendalam pada sesama kawanan gajah.