Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kancil Vietnam Ini Ditemukan Kembali Setelah Dikira Punah Selama 30 Tahun
25 Agustus 2020 17:27 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan yang bekerja di hutan pesisir Vietnam sangat gembira memeriksa kamera jebakan. Kamera itu berhasil menangkap gambar seekor hewan yang hilang selama hampir tiga dekade.
ADVERTISEMENT
Penampakan terakhir spesies yang lalu dikenal dengan silver backed chevrotain atau kancil Vietnam terjadi pada tahun 1990, sehingga banyak pihak yang menyangka pelanduk ini telah punah. Melansir dari Discover Wildlife, berikut bukti dari penemuan yang mengejutkan para ilmuwan.
Tim dari Global Wildlife Conservation (GWC), Southern Institute of Ecology, dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research awalnya memasang tiga jebakan kamera. Inisiasi ini tak lain dari laporan penduduk desa setempat dan penjaga hutan pemerintah tentang munculnya kancil berpunggung abu-abu, dimana bukan kancil kecil yang lebih umum terlihat.
Setelah menerima laporan itu, tim menangkap 275 foto spesies tersebut dari kamera pemantau yang dipasang selama lima bulan. Pada lima bulan berikutnya, para ilmuwan kembali memasang 29 kamera lainnya yang menghasilkan 1.881 foto.
ADVERTISEMENT
GWC memiliki misi pencarian 25 spesies yang dikabarkan telah punah, kancil berpunggung abu-abu adalah spesies keempat dari proyek tersebut, dan menjadikan mamalia pertama yang berhasil ditemukan.
Chevrotain termasuk dalam keluarga ungulata, kelompok yang mencakup sapi, jerapah, kuda nil, unta, dan kuda. Oleh karena itu, chevrotain adalah ungulata terkecil di dunia. Terdapat 10 spesies yang diketahui, terutama ditemukan di Asia, salah satunya kancil Vietnam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, status konservasi pelanduk Vietnam dikategorikan sebagai Data Deficient, yang berarti tidak tersedia informasi yang cukup.
Spesies yang dideskripsikan sebagai Data Deficient atau kekurangan data, seringkali berdampak pada minimnya strategi pengelolaan perlindungan, karena sumberdaya yang tidak mumpuni. Spesies dengan status IUCN yang lebih akurat cenderung akan menjadi prioritas untuk mendapatkan perlindungan. Penampakan baru chevrotain Vietnam diharapkan memberi angin segar bagi spesies ini.
Tim GWC telah memulai survei komprehensif yang bertujuan untuk menentukan ukuran dan stabilitas populasi ini beserta distribusinya, hingga potensi ancaman yang mungkin akan terjadi.
ADVERTISEMENT