Kanibalisme Keturunan pada Hewan Dianggap sebagai Tanda Kasih Sayang

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2020 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ikan Damsel. Foto: Screen Youtube Hun Nass Channel
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Damsel. Foto: Screen Youtube Hun Nass Channel
ADVERTISEMENT
Ada alasan yang tak diduga mengapa induk hewan menelantarkan bahkan memakan anaknya sendiri. Para peneliti percaya ini ditengarai oleh bentuk perawatan orang tua. Model matematis yang digunakan dalam penelitian menghasilkan kepadatan populasi berlebih justru akan mengancam kelangsungan hidup keturunan.
ADVERTISEMENT
Fakta tersebut sering terjadi mengingat penyebaran infeksi atau persaingan mendapatkan sumber daya cenderung muncul pada saat jumlah individu hewan sangat melimpah. Oleh karena itu, beberapa induk hewan mengorbankan sedikit keturunannya agar sebagian besar lainnya hidup, dan pada akhirnya ini menjadi bentuk cinta yang kuat.
Melansir dari penelitian kolaboratif antara University of Tennessee dan University of Oxford pada tahun 2019 dan laman Science Daily, berikut penjelasan kanibalisme pada hewan bertelur yang dianggap sebagai tanda kasih sayang.

Menempatkan Semua Telur Pada Satu Keranjang

Para peneliti fokus pada spesies bertelur untuk memahami peran kepadatan atau keturunan berlebihan dalam manfaat kelangsungan hidup. Dr. Hope Klug, Associate Professor di University of Tennessee, membuat pernyataan bahwa bertelur secara komunal ditemui pada banyak ikan, serangga, reptil dan amfibi.
ADVERTISEMENT
Kepadatan keturunan memengaruhi kelangsungan hidup telur, dan dalam banyak kasus ditinggalkan atau dimakan induknya. Para peneliti memberi contoh ayah ikan damsel yang tak segan memakan telurnya dalam kondisi oksigen rendah.
Fakta seperti ini menimbulkan hipotesis bahwa makan atau meninggalkan keturunan merupakan adaptasi untuk meningkatkan kelangsungan hidup keturunan secara keseluruhan dan mengurangi kepadatan populasi.

Model Matematis Saat Induk Memakan Anaknya

Dr. Klug dan rekannya membuat model matematika untuk menguji hipotesis. Penulis utama, Dr. Mackanzie Davenport, juga dari University of Tennessee, memberi pernyataan model matematis yang digunakan menghasilkan aktivitas kanibalisme yang menyebar ke seluruh populasi jika itu menguntungkan induk dalam mendapatkan kalori ekstra.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ini didukung hasil penelitian dimana menunjukkan, ketika kematian keturunan meningkat seiring dengan kepadatan bertelur, maka kanibalisme justru akan menghasilkan peningkatan kebugaran bagi induknya. Bahkan, telurnya sendiri dapat memberikan manfaat ketika minimnya pasokan energi dari makanan aslinya.

Faktor Diluar Kendali Para Induk

Prof. Michael Bonsall dari University of Oxford memiliki argumen yang kuat dimana manfaat kebugaran dari pengabaian keturunan dan kanibalisme anak juga akan meningkat seiring dengan kenaikan angka kematian orang dewasa. Dengan kata lain, jika hewan memiliki lebih sedikit kesempatan bereproduksi, maka ia harus kejam dalam melindungi anak.
ADVERTISEMENT
Demikian pula pada banyak ikan dan hewan lain, betina seringkali ditemukan menyimpan telurnya di sarang atau wilayah sang jantan lalu pergi meninggalkannya. Perilaku ini membuat sang ibu tidak dapat memprediksi kepadatan bertelur yang optimal, mengingat secara diam-diam betina lain mungkin menambahkan telurnya ke sarang.