Konten dari Pengguna

Kecil-kecil Beracun, Ini Fakta Hewan Laut Sea Bunny

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
19 Juni 2020 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sea bunny. Foto: Capture Youtube AYA CHANNEL
zoom-in-whitePerbesar
Sea bunny. Foto: Capture Youtube AYA CHANNEL
Sea Bunny yang dikenal sebagai 'Kelinci laut', adalah spesies siput laut tanpa cangkang dengan nama latin Jorunna parva.
ADVERTISEMENT
Ukuran tubuhnya biasanya sekitar 2,5 sentimeter dan ditemukan di seluruh Samudra Indo-Pasifik dari Afrika Selatan ke Pasifik tengah. Meski begitu, Sea Bunnya dilaporkan berasal dari Provinsi Kii, Jepang.
Sea Bunny biasanya memiliki bintik-bintik hitam di tubuhnya. Disebut sebagai kelinci laut, pasalnya sea bunny memiliki tubuh seperti kelinci pada umumnya. Sea bunny, memiliki telinga kelinci yang berdiri disebut rhinophores. Telinga tersebut ternyata berfungsi untuk menemukan makanan dan pasangan.
Uniknya, Sea Bunny yang keliatannya imut dan menggemaskan ini ternyata berbahaya. Menurut keterangan dari pakar J. Parva seperti dilansir dari National Geographic, sea bunny ternyata sangat beracun. Siapa pun yang mencoba memakan sea bunny dilaporkan akan mengalami kesulitan. Ternyata, siput laut 'mencuri' racun dari makanannya. Saat siput laut memakan spons laut, racun pun ikut diambil dan disimpan dalam tubuhnya. Bahkan siput laut dalam kelompok lainnya mencuri sengatan langsung dari ubur-ubur dan digunakan untuk pertahanannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sea bunny memiliki organ reproduksi pria dan wanita untuk proses perkawinan. Namun siapa sangka, spesies ini memiliki 'duri senggama yang panjang'. Namun sea bunny memiliki masa hidup singkat yaitu hanya sekitar beberapa bulan hingga satu tahun. Sehingga, proses reproduksi adalah hal yang penting bagi sea bunny.