Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kecil tapi Mematikan, Ini Fakta Siput Kerucut yang Beracun
5 Agustus 2020 20:32 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siput kerucut memiliki racun yang kuat untuk melumpuhkan mangsa seketika. Siput kerucut berasal dari terumbu wilayah Indo-Pasifik, yang dapat tumbuh panjang sekitar 6 inci dan memiliki cangkang berwarna cokelat-putih terpola. Hewan ini adalah spesies paling berbisa dari 500 spesies serupa yang diketahui.
ADVERTISEMENT
Melansir dari All That is Interesting, strategi siput ini adalah melalui sistem deteksi canggih untuk menemukan mangsa yang berenang di sekitarnya. Siput kerucut memakan ikan, cacing laut atau siput lainnya jika makanan sedang langka. Setelah itu, siput kerucut menembakkan semacam belalai tajam menyerupai jarum dari mulutnya.
Tidak hanya mengeluarkan racun, tetapi siput ini punya kemampuan menarik ikan ke arahnya dengan 'belalai' tajam itu. Setelah ikan lumpuh total, siput kerucut melebarkan mulutnya dan menelan secara utuh.
Tidak hanya hewan, manusia juga bisa menjadi mangsa makhluk kecil ini. Hal itu bisa terjadi saat manusia melakukan kontak secara sengaja atau tidak sengaja dengan menginjak siput kerucut atau mengambil cangkangnya. Setidaknya 30 manusia menjadi korban keganasan siput ini berdasarkan laporan di Jurnal Nature pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
Meskipun kematian manusia yang disebabkan siput kerucut masih terbilang rendah, namun beberapa microliter racun siput kerucut cukup kuat untuk membunuh 10 orang. Setelah racun memasuki tubuh manusia, maka korban mungkin tidak merasakan gejala selama beberapa menit atau hari. Bukan merasakan sakit, sebelum meninggal korban hanya merasakan kesemutan.
Belum ada anti racun untuk siput kerucut. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan dokter adalah mencegah penyebaran racun dan mencoba mengeluarkan racun dari tempat suntikan. Terlepas dari reputasinya yang buruk sebagai pembunuh, para ilmuwan terus menerus melakukan riset racun siput yang dapat diadaptasi sebagai obat penghilang rasa sakit. Beberapa bahan kimia 10.000 kali lebih kuat dari morfin, namun racun siput ini tidak memiliki efek samping adiktif.
ADVERTISEMENT