Konten dari Pengguna

Kisah di Balik Punahnya Burung Dodo

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
14 Juli 2020 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dodo. Foto: 134213 from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Dodo. Foto: 134213 from Pixabay
Burung Dodo, spesies hewan yang selama ini kerap terdengar tapi tak pernah bisa dilihat karena kepunahan. Namun dari gambar-gambar yang masih tersisa, Burung Dodo umumnya diketahui memiliki bulu keabu-abuan, paruh yang panjangnya kira-kira 23 cm yang ujungnya bengkok, sayap kecil dan kaki kuning yang kokoh. Satu yang khas dari burung dodo adalah ketidakmampuannya terbang laiknya burung lain.
ADVERTISEMENT
Habitat Burung Dodo adalah Pulau Mauritius di mana tak ada predator yang bisa memangsanya. Namun, kedatangan pelaut Belanda di Pulau Mauritius pada tahun 1598 disebut-sebut sebagai penyebabnya. Burung Dodo yang tak bisa terbang dan tidak merasa takut menjadi mangsa empuk untuk para pelaut saat itu.
Tetapi, sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2013 lalu justru membuka fakta baru. Ketika pemukiman para pelaut di Pulau Mauritius digali, tidak ditemukan adanya tulang Burung Dodo, seperti dilansir dari BBC.
Pada dasarnya Burung Dodo adalah burung yang tidak bisa terbang dan berevolusi di Pulau Mauritius. Namun, proses evolusi itu sulit dilacak karena pulau tersebut memiliki tanah asam, lembab, dan tropis. Pelaut Belanda yang pertama kali menemukan Burung Dodo saat itu sebenarnya menandai awal dari akhir bagi spesies tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebab utama kepunahan Burung Dodo bukan hanya para pelaut, tetapi hewan-hewan yang berasal dari kapal seperti tikus. Hewan-hewan itu bisa menyebar ke seluruh pulau lalu memakan telur Burung Dodo serta meningkatkan persaingan dalam mencari makanan.
Burung Dodo terlihat terakhir kalinya sekitar tahun 1660-an dan kemudian tak terlihat lagi hingga dinyatakan punah.