Lebih Dekat dengan Rusa Merah yang Memiliki Tanduk Mengagumkan

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
21 September 2020 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rusa Merah. Foto: Stevebidmead from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Rusa Merah. Foto: Stevebidmead from Pixabay
ADVERTISEMENT
Rusa merah merupakan salah satu spesies dalam keluarga Cervidae dan ordo Artiodactyla, yang berasal dari Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika barat laut, hingga Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Spesies yang memiliki nama ilmiah Cervus elaphus, ditemukan hidup di hutan dengan kelompok yang terpisah antara jantan dan betina. Keduanya bertemu hanya saat musim kawin, ketika rusa jantan memperebutkan sang betina untuk berkembang biak.
Berdasarkan kompilasi dari beberapa sumber, berikut ini adalah pengetahuan tentang rusa merah, spesies yang memiliki tanduk mengagumkan.

Ciri Fisik

Britannica mencatat, seekor rusa merah dewasa memiliki tinggi sekitar 1,2 meter, dengan bulu berwarna coklat kemerahan hingga coklat keabu-abuan di musim dingin dengan bagian bawah tubuh yang lebih cerah dan terang.
Rusa dianugerahi tanduk panjang bercabang teratur dengan rata-rata total 10 cabang atau lebih. Individu yang memiliki total 12 cabang disebut dengan “Royal”, dan individu dengan 14 cabang tanduk dikenal sebagai “Wilson”.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mammal.org.uk menambahkan ciri fisik rusa, dimana jantan dewasa dapat mencapai berat 225 kg, sedangkan betina hanya 100 kg. Angka harapan hidup Cervus elaphus tercatat paling lama 20 tahun, namun rata-rata hanya berkisar 16 tahun.

Gaya Hidup

Melansir dari mammal.org.uk, hewan ini dikategorikan dengan perkembang biakan yang lambat, hanya menghasilkan satu anak setiap tahun. Pada bukit terbuka, jantan dan betina biasanya hidup dalam kelompok terpisah sepanjang tahun.
Betina cenderung menguasai habitat yang relatif kaya rumput dalam sebuah kelompok terdiri dari 40 individu. Sebaliknya, jantan justru memanfaatkan area makan yang lebih minim sumberdaya.
Pada musim dingin, rusa merah biasanya menetap pada dataran rendah yang terlindung, dan akan pindah ke tempat yang lebih tinggi saat musim panas tiba.
ADVERTISEMENT

Perkembang biakan

Perkawinan berlangsung dari akhir September hingga November. Rusa jantan memiliki kebiasaan untuk mempertahankan kelompok yang terdiri dari 10-70 ekor dalam upaya untuk mencegah perkawinan dengan rusa jantan lain. Kawanan jantan melakukan “kontes” yang menderu-deru untuk menarik perhatian betina.
Setelah musim kawin usai, anak rusa biasanya akan lahir pada pertengahan Mei, dengan puncak kelahiran pada minggu ke-1 atau ke-2 bulan Juni. Anak rusa disapih pada usia delapan bulan, saat balita telah berganti bulu (mammal.org.uk).

Sebaran Populasi

Cabi.org menyatakan, C. elaphus tersebar di beberapa negara bahkan benua. Beberapa tersebar di Tiongkok barat dan sekitar Laut Kaspia, hingga di sebagian besar Eropa beriklim sedang, seperti Estonia, Bulgaria, hingga di Norwegia dan Swedia di utara, serta Spanyol dan Portugal di Barat. Rusa merah juga ditemukan di Afrika utara, namun DNA menunjukkan bahwa hewan tersebut berasal dari daratan Italia.
ADVERTISEMENT
Populasi baru yang berkeliaran di alam bebas ditemukan di Selandia Baru dan Australia bagian timur dan selatan. Selain itu, rusa merah dengan populasi liar dengan jumlah lebih kecil terdapat di Uruguay, Peru, Afrika Selatan, dan California Amerika Serikat. Selain di alam liar, rusa merah hadir sebagai hewan peternakan di beberapa negara.

Status Konservasi

Berdasarkan data yang dihimpun Mammal.org.uk dan ptes.org, rusa merah merupakan sumber makanan utama bagi beberapa hewan termasuk luak dan rubah. Di beberapa daerah di Skotlandia, kepadatan rusa merah menyebabkan perburuan yang merajalela, dengan sekitar 70.000 ekor dibunuh setiap tahun. Di sisi lain, rusa merah mungkin hanya bertahan hidup di beberapa pulau di negara tersebut. Sedangkan populasi di Inggris Raya mencapai 350.000 ekor, dan cenderung konsisten selama 10 tahun terakhir. Populasi paling kecil tercatat di Irlandia, meskipun jumlahnya tidak disebutkan.
ADVERTISEMENT