Konten dari Pengguna

Mengenal Aardvark, Hewan yang Miliki Rupa seperti Babi dan Telinga Kelinci

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
31 Agustus 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aardvark adalah mamalia Afrika kekar yang bermukim di selatan Gurun Sahara dan di daerah sabana semi kering. Nama aardvark berasal dari bahasa Afrika yang berarti “babi tanah”, mengacu pada wajah seperti babi dan kebiasaan menggali.
ADVERTISEMENT
Melansir dari Britannica, hewan yang memiliki nama lain Orycteropus Afer memiliki berat hingga 65 kg, panjang mencapai 2,2 m, dimana termasuk ekor 70 cm.
Mengutip dari beberapa sumber, berikut fakta aardvark yang masih asing di telinga sebagian orang.

Ciri Fisik

Dikutip dari African Wildlife Foundation, ciri fisik aardvark meliputi leher pendek terhubung ke tubuhnya yang kuat, besar, dan hampir tidak berbulu, serta punggung melengkung. Kaki hewan ini tidak proporsional satu sama lain, dimana kaki belakangnya lebih panjang dari kaki depan. Bagian kepala terdiri dari moncong yang memanjang dan menonjol, serta lubang hidung sempit yang dapat ditutup rapat. Selain itu, telinganya panjang berbentuk tabung dan tegak namun bisa dilipat dan ditutup. Bagian ekor terlihat meruncing dan berbentuk kerucut pendek yang berotot. Empat jari di kaki depan dan lima di kaki belakang dilengkapi dengan kuku yang kuat dan pipih seperti sekop.
ADVERTISEMENT

Makanan Aardvark

Situs One Kind Planet menyatakan bahwa aardvark menyantap semut dan rayap sebanyak 50.000 dalam satu malam. Selain itu, hewan yang memiliki harapan hidup hingga 23 tahun ini dapat memakan tanaman, seperti mentimun Afrika. Hubungan keduanya bersifat simbiosis mutualisme, dimana keduanya mendapat manfaat. Aardvark mendapat sumber makanan dari mentimun, sedangkan mentimun mendapat keuntungan karena bijinya dilepaskan ke lingkungan saat aardvark buang air besar.
Setelah matahari terbenam, aardvark meninggalkan liang sejuk dan mencari makan sejauh beberapa kilometer di padang rumput dan hutan untuk berburu rayap dengan mengayunkan hidung panjang dari sisi ke sisi untuk menangkap aroma rayap.
Aardvark keluar dari liang. Foto: Wikipedia

Predator Aardvark dan Cara Melindungi Diri

Berdasarkan One Kind Planet, musuh terbesar aardvark adalah singa, macan tutul, anjing pemburu, hyena, dan ular sanca. Aardvark memiliki indra pendengaran yang tajam sehingga mampu mendeteksi predator yang mendekat.
ADVERTISEMENT
Jika perlu melarikan diri, aardvark dapat menggali dengan cepat atau berlari secara zigzag. Ketika tidak sigap, aardvark masih mampu menyerang dengan cakar, ekor, bahu, dan dikenal dapat membalikkan badan serta menyerang dengan merangkak. Jika diserang di dalam liang, aardvark mampu menutup terowongan di belakangnya atau berbalik menyerang musuh dengan cakar.

Perkembangbiakan dan Siklus Hidup Aardvard

Aardvark merupakan mamalia soliter dan hanya berkumpul untuk kawin. Britannica menjelaskan aardvark akan melahirkan pada usia kehamilan tujuh bulan. Seekor anak memiliki berat sekitar 2 kg dan cakar yang sudah berkembang dengan baik. Si kecil akan tinggal di sarang selama dua minggu, kemudian akan mengikuti ibunya. Saat usia 14 minggu si anak memakan rayap, dan dapat menggali liangnya sendiri ketika memasuki enam bulan. Pada akhirnya aardvark remaja siap berpisah dengan induknya saat berusia satu tahun. Aardvark akan matang secara seksual pada tahun kedua dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT

Ancaman Aardvark

African Wildlife Foundation bersuara bahwa perburuan manusia merupakan ancaman utama bagi aardvark. Banyak suku Afrika memburu hewan ini untuk diambil dagingnya dan terkadang menggunakan bagian tubuhnya sebagai jimat, seperti gigi yang dipercaya dapat mencegah penyakit.
Selain itu, hilangnya habitat merupakan tantangan lain untuk kelangsungan hidupnya. Saat populasi manusia bertambah, maka aktivitas seperti penebangan, pertanian, pembukaan jalan, dan permukiman merupakan momok bagi habitat asli aardvark.