Mengenal Tanuki, Anjing Rakun Pembawa Keberuntungan dari Jepang

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
5 September 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anjing Rakun Jepang. Foto: Bru-nO from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Rakun Jepang. Foto: Bru-nO from Pixabay
ADVERTISEMENT
Berasal dari Asia Timur, anjing rakun yang dikenal sebagai tanuki menjadi ikon budaya utama Jepang. Pada cerita rakyat Jepang dahulu, tanuki dideskripsikan sebagai karakter yang nakal dan periang, serta licik dan dapat berubah bentuk untuk menipu manusia. Namun saat ini, patung tanuki terlihat di depan rumah atau toko-toko sebagai simbol keberuntungan. Patung tanuki memiliki ciri khas, dengan semuanya terlihat mirip, memakai topi, senyum lebar, dan perut buncit. Berikut ini adalah hal yang harus diketahui tentang makhluk menggemaskan berasal dari negeri sakura.
ADVERTISEMENT

Tidak Memiliki Kekerabatan dengan Rakun

Meskipun menyerupai rakun atau orang menyebutnya dengan anjing rakun, tanuki sebenarnya tidak memiliki kekerabatan dengan hewan yang menyerupainya itu. Sebaliknya, tanuki lebih dekat dengan Canidae, bersama serigala dan rubah. Hewan yang memiliki nama resmi Nyctereutes procyonoides juga merupakan spesies basal, yang artinya paling menyerupai bentuk leluhur dari keluarga Canidae.

Membangun Ikatan Kuat dengan Pasangan dan Kerabat

Persahabatan dan keluarga penting bagi makhluk ini. Tanuki hidup dengan pasangan monogami, yang berarti hanya satu pasangan seumur hidup, atau dalam kelompok kecil yang erat. Anjing rakun jantan memiliki reputasi luar biasa sebagai pasangan dan ayah yang penuh kasih. Jantan diamati membawa makanan untuk pasangan yang sedang hamil. Setelah melahirkan, jantan kembali mengambil peran untuk mengasuh anak-anaknya.
ADVERTISEMENT

Hibernasi pada Musim Dingin

Tak seperti serigala, rubah, dan hewan gigi taring lainnya yang tidak kesulitan menghadapi musim dingin, tanuki yang tinggal di wilayah paling utara lebih memilih berjongkok dan mengemas lemak. Selain itu, tanuki diketahui menurunkan metabolisme hingga 25 persen dan menetap di dalam liang sampai musim semi tiba. Kebiasaan lain yang luar biasa tentang hibernasi, anjing rakun ditemukan berpelukan dengan pasangannya saat tidur. Hal ini semakin menekankan bahwa hewan ini adalah makhluk setia dan tidak mampu hidup soliter.

Anjing Rakun Memiliki Sejarah Panjang dalam Cerita Rakyat Jepang

Subspesies anjing rakun asli Jepang banyak dikaitkan dengan cerita rakyat dan roh mistis yang dapat berubah bentuk disebut "bake-danuki". Secara harfiah, itu berarti “anjing rakun monster", termasuk dalam kelas monster yōkai, yang memiliki karakter jahat. Namun, bake-danuki telah melepaskan reputasi buruk selama beberapa abad terakhir. Malah, saat ini tanuki digambarkan sebagai watak periang dan pemberi keberuntungan bagi kemakmuran manusia.
ADVERTISEMENT

Patung Bake-danuki Ditemukan di Restoran atau Bar di Jepang

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bake-danuki mewakili kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi, jadi tidak heran jika bisnis di Jepang ingin memanfaatkan keberuntungan itu. Sama seperti "maneki-neko", patung kucing yang membawa keberuntungan, patung bake-danuki ditempatkan di pintu masuk restoran dan bar untuk mengundang pengunjung. Perkiraan makna dari patung-patung pembawa kekayaan ini dapat diterjemahkan menjadi “masuklah, jangan menjadi pelit”.