Konten dari Pengguna

Musang Madu: Mamalia Kecil Menggemaskan namun Sangat Buas

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
26 September 2020 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Musang Madu. Foto: Screen Youtube Animalogic
zoom-in-whitePerbesar
Musang Madu. Foto: Screen Youtube Animalogic
ADVERTISEMENT
Musang madu dikenal dengan reputasi sebagai mamalia mungil yang galak dan penuh semangat. Hewan yang memiliki nama dalam Bahasa Inggris, Honey Badger, termasuk dalam keluarga Mustelidae, dimana terdiri dari berang-berang dan segala spesies musang lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, musang madu dibedakan dalam sub keluarganya sendiri, yaitu Mellivorinae. Melansir dari Live Science, berikut ini hal menarik tentang musang madu, omnivora kecil terlihat menggemaskan namun makhluk yang sangat buas.

Ciri Fisik

Ciri fisik musang madu sepintas terlihat berukuran hampir sama dengan anjing kecil hingga sedang, dan hanya memiliki berat enam hingga 14 kg. Tinggi musang tidak lebih dari 28 cm sampai bahunya, menurut National Geographic.
Namun, siapa sangka dibalik tubuhnya yang kecil dibandingkan hewan liar lainnya, Mellivora capensis diciptakan untuk berperang. Faktanya, musang madu memiliki cakar dan gigi kuat sepanjang 4 cm, dimana mampu untuk memecahkan cangkang kura-kura.
Makhluk gempal ini dikenali dengan bulu pendek namun tebal didominasi oleh warna hitam pada bagian wajah, kaki, dan bagian bawah tubuh, dikombinasi dengan garis putih lebar membentang dari atas kepala hingga ke punggung dan ekor.
ADVERTISEMENT

Organ Unik

Selama perkelahian berlangsung, musang madu dilindungi oleh lapisan kulit tebal dan longgar di sekitar lehernya yang berotot. Selain itu, bagian tubuh ini memungkinkan untuk menggeliat dan mempertahankan diri saat berada dalam genggaman predator. Menurut buku Ronald Nowak, Walker's Carnivores of the World, mengatakan bahwa, leher yang berkulit tebal ini bahkan tidak mampu ditembus oleh duri landak, sengatan lebah, dan gigitan anjing.
Otak musang madu dianggap besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, oleh karena itu spesies ini dianggap salah satu yang cerdas diantara makhluk non-primata. Hal ini terbukti pada sebuah film dokumenter yang dibuat BBC, dimana musang bekerja sama dengan koloninya untuk melarikan diri dari penangkapan, dengan membuka gerbang menggunakan batu, penggaruk, lumpur dan tongkat.
ADVERTISEMENT

Kemampuan Mempertahankan Diri

Musang madu memiliki senjata rahasia untuk mempertahankan diri. Satwa ini adalah makhluk teritorial, dimana mempertahankan wilayahnya dengan mengeluarkan zat berbau busuk. Menurut South African National Biodiversity Institute, zat ini dihasilkan dari kelenjar anal yang dapat dideteksi hingga 40 meter dan juga dikeluarkan saat terancam atau ketakutan.
Selain itu, Jonathan Kingdon, ahli zoologi dari University of Oxford, mengatakan dalam bukunya East African Mammals, bahwa cairan busuk itu memiliki efek menenangkan pada lebah, memungkinkan musang madu untuk menyerang sarang lebah dengan lebih aman.

Cara Berburu

Ternyata musang madu adalah omnivora, dimana memakan berbagai macam mangsa, termasuk burung, reptil, hewan pengerat, beri, akar, dan buah-buahan. Indra penciuman yang tajam membantu mengendus makanan yang tersembunyi di bawah tanah. Sementara itu, cakar yang panjang dan kuat berguna untuk menggali atau menangkap makanan, lalu merobeknya menjadi beberapa bagian.
ADVERTISEMENT
Menurut dokumenter BBC, tiga musang madu tertangkap sedang mengejar tujuh singa dewasa sebagai hasil buruannya. Selain itu, hewan mungil ini dikenal berburu hewan yang tampaknya lebih kuat, seperti oryx Afrika Selatan, antelop bertanduk besar yang berukuran lebih dari 10 kali ukuran musang madu. Sang pemburu gigih rela melakukan perjalanan sejauh 32 km untuk mencari makan.

Habitat Musang Madu

Musang madu berasal dari sub-Sahara Afrika, Timur Tengah dan India. Habitat aslinya ditemukan pada hutan hujan dan pegunungan. Menurut National Geographic, kemampuan jelajah hewan buas ini mencapai 500 km persegi. Musang madu adalah satwa yang suka berpindah-pindah dan tak suka menetap. Hewan yang menghabiskan sebagian waktunya pada malam hari, ditemukan selalu membuat sarang baru di pohon, celah batu, atau lubang di dalam tanah yang mampu digali hanya dalam waktu 10 menit.
ADVERTISEMENT

Perkembang Biakan

M. capensis termasuk memiliki perkembang biakan yang bisa dibilang lambat, karena hanya melahirkan satu anak pasca tujuh hingga 10 minggu kawin. Meskipun begitu, perkembang biakan hampir terjadi setiap tahun.
Bayi akan mencapai ukuran dewasa sekitar usia enam bulan, namun akan tinggal bersama induknya selama dua tahun. Selama berada di samping orang tuanya, anak diajarkan keterampilan berburu, menggali, memanjat pohon, dan menguasai wilayah.

Masa Depan Musang Madu

The International Union for Conservation of Nature (IUCN), mengklasifikasikan hewan yang memiliki angka harapan hidup 26 tahun ini sebagai spesies yang tidak terlalu diperhatikan, mengingat populasinya stabil di habitat asli. Akan tetapi, beberapa populasi menurun hingga tersisa sedikit musang dan dianggap hampir punah pada daerah tertentu.
ADVERTISEMENT
Maroko, Israel dan Kazakhstan, melindungi spesies ini secara hukum untuk mencegah kepunahan. Lain lagi dengan Zambia dan Guinea, yang mengambil daging musang untuk digunakan sebagai obat tradisional. Pembunuhan musang madu dengan cara diracun, juga banyak dilakukan oleh para peternak, karena musang dianggap bertanggung jawab atas hilang dan matinya hewan ternak milik mereka.