Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penelitian Terbaru Menunjukkan Burung Dapat Merespons Perubahan Cuaca Esktrem
27 Agustus 2020 17:04 WIB
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Studi terbaru menemukan bagaimana spesies burung dapat mengidentifikasi cuaca ekstrem dalam jangka waktu berbeda. Peristiwa alam tersebut mencakup gelombang panas hingga peristiwa musiman seperti kekeringan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ciri-ciri unik ini ditemukan pada spesies yang berbeda, seperti seberapa jauh bermigrasi atau seberapa sering burung-burung muncul dalam memprediksi kerentanan populasinya terhadap cuaca ekstrem. Melansir dari Science Daily, begini penjelasannya.
Penelitian ini dilakukan olen Prof. Ben Zuckenberg dari University of Wisconsin-Madison bersama dengan rekannya, Daniel Fink dari Cornell Lab of Ornithology. Keduanya mengamati 109 spesies di bagian timur Amerika Utara selama 15 tahun, dengan mengintegrasikan informasi secara baik, meliputi skala pada suhu satelit dan data curah hujan.
Zuckenberg memberi pernyataan bahwa burung memiliki kemampuan responsif dan sensitif terhadap perubahan lingkungan, termasuk perubahan cuaca esktrem dan pemanasan global.
Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Global Change Biology sepakat tidak semua burung memiliki level kerentanan yang sama akibat dari perubahan iklim. Saat planet menghangat, kemampuan beradaptasi akan dilakukan oleh beberapa spesies, sedangkan yang lain mungkin berjuang tanpa tindakan konservasi.
ADVERTISEMENT
Burung yang bermigrasi dengan jarak pendek, seperti burung robin merespons gelombang panas secara negatif. Sedangkan burung gagak yang mendiami wilayah kering terbukti tangguh dalam menghadapi kekeringan parah yang berlangsung lama.
Selain itu, penelitian kelompok pada tahun 2019 yang dipimpin oleh Lucy C. Mason memberi sumbangsih fakta bahwa spesies burung yang hidup pada lahan basah pedalaman justru lebih responsif terhadap perubahan lingkungan karena sifat musiman dan ekosistem yang kurang stabil. Burung yang hidup pada vegetasi basah akan melakukan migrasi jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan burung habitat kering.
Secara keseluruhan, misi yang termuat dalam jurnal Climate Change itu mengulik fakta perubahan kesesuaian iklim memengaruhi sifat ekologi dan asosiasi habitat spesies burung, namun dampaknya mungkin tidak selalu konsisten antar benua. Sehingga, analisa secara universal mungkin tidak akan kuat, dan akan lebih efektif pada studi geografis dalam tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Hasil eksplorasi ini memberikan keluaran terhadap para konservasionis untuk memulai aksi dalam perlindungan spesies yang paling rentan, serta lokasi di mana peristiwa cuaca ekstrem diperkirakan.