Konten dari Pengguna

Pertama dan Satu-satunya di Dunia: Hiu Lahir Tanpa Kulit dan Gigi

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
3 Oktober 2020 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampakan Bagian Mulut Hiu Abnormal. Foto: Journal of Fish Biology/Mulas, dkk.
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Bagian Mulut Hiu Abnormal. Foto: Journal of Fish Biology/Mulas, dkk.
ADVERTISEMENT
Pada Juli 2019, seorang nelayan di Laut Mediterania, di selatan Sardinia, Italia, tak sengaja menjaring hiu mulut hitam (Galeus melastomus), yang tampaknya lahir tanpa kulit dan gigi. Beberapa ilmuwan meyakini bahwa fenomena langka itu adalah albino pada hiu, atau perubahan warna dan mutasi genetik kulit lainnya.
ADVERTISEMENT
Melansir dari Live Science, penemuan hiu terekam pertama kali dan satu-satunya yang diketahui hidup dengan kondisi dimana kekurangan dari semua struktur yang berhubungan dengan kulit termasuk gigi. Tanggapan tersebut dimuat pada sebuah jurnal penelitian Journal of Fish Biology.
Penulis utama penelitian, Antonello Mulas, mengatakan bahwa hiu abnormal itu diduga menjalani kehidupan yang sama seperti hiu lainnya sampai tak sengaja terjaring. Tim studi memperkirakan bahwa hiu berusia tiga tahun, serta tumbuh dengan kecepatan biasa, dan perut yang penuh dengan makanan ketika mati.
Perbandingan Hiu Abnormal (gambar a dan c) dan Hiu Normal (gambar c dan d). Foto: Journal of Fish Biology/Mulas, dkk.
Sebenarnya, spesies G. melastomus adalah jenis hiu yang umum. Hiu dapat tumbuh hingga maksimal panjang 70 cm. Habitat utamanya berada di timur laut Samudra Atlantik dan Laut Mediterania dengan kedalaman 200 hingga 500 meter. Sesuai namanya, bagian mulut berwarna hitam legam, seperti selubung mirip kulit yang menutupi organ dalamnya.
ADVERTISEMENT
Bagian dalam hiu yang berwarna gelap terlihat melalui insang dan kepala yang transparan, sangat kontras dengan bagian tubuhnya yang pucat dan kekuningan. Hiu itu tampak tidak normal, sehingga peneliti berulang kali memastikan bahwa itu bukan “alien”, melainkan salah satu spesies yang mendiami wilayah Mediterania.
Lebih lanjut analisis mikroskop menemukan bahwa hiu albino yang malang itu adalah betina dengan panjang 30 cm, dimana ukuran ini normal dengan spesies seumurannya. Selain jelas-jelas kehilangan lapisan kulit terluar, hiu juga kehilangan struktur kecil serupa taring yang melapisi kulit.
ADVERTISEMENT
Penampakkan Hiu Abnormal. Foto: Journal of Fish Biology/Mulas, dkk.
Terlepas dari kekurangannya, hiu aneh itu mungkin bukan perenang yang tangguh seperti teman-temannya, namun juga tak kehilangan akal dalam mengisi perutnya banyak makanan. Peneliti menemukan 14 jenis makanan pada usus hiu, termasuk krustasea dan ikan bertulang.
Pada akhirnya, para peneliti menyimpulkan penampilan abnormal pada hiu merupakan hasil mutasi genetik. Mutasi tersebut dinilai alami, atau bisa juga dipengaruhi oleh paparan polusi kimiawi dalam air.
Para peneliti akan kembali ke lokasi dimana hiu ditemukan dan mengambil sampel sedimen di dasar laut untuk memvalidasi hipotesis. Analisis ini harus mengungkapkan apakah ada potensi yang membahayakan pada hiu dan biota laut lainnya, sehingga mungkin akan ditemukan makhluk aneh lainnya dan mengambil kebijakan yang bersifat melindungi.
ADVERTISEMENT