Proses Perkawinan dan Perkembangbiakan Ular

Ular. Foto: sipa from Pixabay

Dikenal sebagai hewan yang menyeramkan, sebenarnya bagaimana cara ular berproduksi dan berkembang biak?

Menurut peneliti Andrew Durso dari Utah State University, seperti dilansir dari Live Science, proses reproduksi ular masih misteri dan ada banyak yang belum diketahui.

Ular garter contohnya, ular dari genus thamnophis dan terdapat di Amerika dan Utara ini punya teknik tersendiri yang dilakukan setelah 'brumation'. Brumation adalah istilah yang digunakan untuk keadaan seperti hibernasi yang digunakan hewan berdarah dingin selama cuaca sangat dingin. Ular garter betina akan muncul setelah brumation setelah jantan. Kemudian, ular garter jantan akan menangkap aroma feromon betina dan akan mendatanginya lalu membentuk 'Bola kawin'.

Ular jantan, akan mencoba berbagai hal untuk membuat betina membuka kloaka (lubang reproduksi dan pembuangan). Bahkan terkadang, ular jantan akan melakukan pemaksaan dengan mencekik betina dan membuatnya stres sehingga kloaka akan terbuka.

Sementara itu, dilansir dari BBC, anaconda memiliki kanibalisme seksual: Anaconda betina ternyata bisa memakan jantan. Faktanya, ular betina secara fisik 4,7 kali lebih besar dari laki-laki.

Di lain sisi, anyak ular yang diketahui melakukan pendekatan satu lawan satu saat akan melakukan proses reproduksi. Ketika jantan mengunci aroma feromon betinanya, ia akan terus mengikuti. Beberapa pertempuran pun akan terjadi jika ada jantan lain di wilayah betina itu.

Yang menarik, ular jantan memiliki dua penis, yang muncul dari kloaka. Hal itu memungkinkan ular melakukan proses reproduksi dengan betina lainnya dalam waktu singkat.