Proses Perkawinan Ekstrem Lebah, Berujung Kematian Bagi Jantan

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2020 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lebah. Foto: hansbenn from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lebah. Foto: hansbenn from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebah merupakan serangga yang masuk dalam famili Apidae. Spesies hewan yang satu ini proses perkawinannya sangat tak terduga dan cenderung dramatis.
ADVERTISEMENT
Tujuan hidup lebah madu adalah untuk berkembang biak. Saat musim kawin, para lebah madu jantan akan berkerumun untuk menarik perhatian betina.
Melansir Orkin, tahapan selanjutnya adalah jantan yang terpilih akan kawin dengan betina dan memasukkan endophallus-nya lalu mengeluarkan air mani. Perkawinan antara lebah terjadi kurang dari lima detik di udara atau sekitar 10 hingga 40 meter di atas tanah.
Setelah ejakulasi, sang jantan menarik diri dari ratu, sedangkan endophallus-nya menempel pada ratu yang baru saja dibuahi. Pada akhirnya, bagian bawah perut jantan akan robek lalu kemudian mati jatuh ke tanah.
Setelah itu, lebah betina tidak bisa kawin dengan jantan lainnya hingga proses penyaluran sperma selesai. Lebah madu jantan berikutnya yang akan kawin dengan ratu akan menghilangkan endophallus sebelumnya dan akhirnya kehilangan endophallus-nya sendiri setelah ejakulasi.
ADVERTISEMENT
Lebah betina akan kawin beberapa kali, yang menurut penelitian bisa 6 hingga 24 kali. Setelah beberapa kali kawin selama satu periode musim kawin, betina mampu menyimpan hingga 100 juta sperma di dalam saluran telurnya. Namun, hanya lima hingga enam juta yang disimpan dalam spermatheca.