Punya Pertahanan Diri Unik, Kadal Bertanduk Semprotkan Darah dari Matanya

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
19 Juli 2020 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kadal bertanduk. Foto: Capture Youtube Nat Geo WILD
Bagi hewan yang hidup di alam liar, pertahanan diri menjadi sesuatu yang amat penting agar selamat dari predator. Tak terkecuali kadal bertanduk, yang punya pertahanan diri unik dan di luar dugaan.
ADVERTISEMENT
Ada 17 spesies kadal bertanduk yang termasuk dalam genus phrynosoma. Semua spesies tersebut mempunyai kemampuan menyemprotkan darah. Umumnya kadal bertanduk hidup di tempat-tempat kering, dari Guatemala dan meksiko, padang Pasir Arizona dan California, hingga padang rumput kering di Kanada Selatan.
Hidup di alam liar, kadal bertanduk adalah incaran dari elang, ular, rubah, serigala, dan kucing hutan. Untuk itulah, kadal bertanduk memiliki berbagai bentuk pertahanan diri.
Pertama, kadal bertanduk akan melakukan kamuflase sebagai pertahanan utama. Kadal bertanduk akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga tak terlihat predator. Beberapa spesies juga biasanya meniru objek terdekatnya seperti kadal tanduk bulat yang berkamuflase sangat mirip bebatuan dan sulit dibedakan.
Selain itu, kadal bertanduk juga ahlinya dalam membuat keheningan karena banyaknya predator yang mendeteksi mangsa lewat gerakan. Saat predator mendekat, kadal bertanduk sama sekali tidak akan bergerak hingga situasi dianggap aman. Kadal bertanduk akan berhati-hati dalam menentukan sikap; akan menyerang atau melakukan pertahanan diri. Jika predatornya adalah ular yang aktif berburu, kadal bertanduk yang tak bisa berlari cepat akan memilih berkamuflase dan tak bergerak sama sekali.
ADVERTISEMENT
Selain berkamuflase, trik kedua kadal bertanduk adalah mengembungkan tubuhnya. Beberapa predator seperti ular dan burung harus menelan mangsa secara utuh, untuk itulah kadal bertanduk akan langsung mengembungkan tubuhnya sehingga menjadi lebih besar dan sulit untuk dimangsa sekali lahap.
Jika dua cara itu tak berhasil, kadal akan melakukan pertahanan diri andalannya: Menyemprotkan darah. Biasanya, pertahanan diri ini akan digunakan untuk dua kelompok predator yaitu kucing dan canidae yang mencakup anjing,serigala, atau koyote.
Lalu, bagaimana kadal bertanduk menyemprotkan darah dari matanya?
Kadal bertanduk akan membuat otot di sekitar matanya berkontraksi. Proses itu membuat aliran darah mengalir ke daerah mata dan mengisi bagian sinus mata kadal bertanduk. Dengan lonjakan tekanan yang tiba-tiba, darah menyemprot keluar hingga hingga 6 kaki jauhnya. Pertahanan diri ini lebih efektif jika disemprotkan ke mulut predator. Itulah sebabnya kadal bertanduk menunggu sampai detik terakhir sebelum melakukan penyerangan. Darah itu bercampur dengan cairan berbau menyengat sehingga predator tak hanya merasa terkejut tetapi juga jijik.
ADVERTISEMENT