news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah dan Fakta Monyet Laut, Binatang Buatan sebagai Hewan Peliharaan

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
24 September 2020 21:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Monyet Laut. Foto: Screen Youtube Super Sea Monkey
zoom-in-whitePerbesar
Monyet Laut. Foto: Screen Youtube Super Sea Monkey
ADVERTISEMENT
Monyet laut yang belakangan ini viral di dunia maya ternyata dibuat pada tahun 1957. Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya mengapa disebut dengan monyet laut, meskipun jelas ini bukan menyerupai monyet yang hidup di daratan.
ADVERTISEMENT
Monyet laut adalah jenis hibrida dari udang air asin yang disebut dengan Artemia NYOS, ditemukan oleh Harold von Braunhut, yang kemudian dipasarkan sebagai hewan peliharaan di akuarium. Melansir dari Live Science dan Mental Floss, berikut beberapa fakta monyet laut, binatang buatan yang berkembang sebagai hewan peliharaan.

Terinspirasi oleh sebuah kunjungan di toko hewan peliharaan

Von Braunhut terpesona dengan spesies udang air asin, Artemia salina, yang ia lihat dijual di toko hewan peliharaan.“Udang ini hidup di danau asin atau dataran garam, dan ketika air danau asin menguap, udang akan mengalami keadaan mati suri,” kata Patricia Hogan, kurator di Strong National Museum of Play.
Von Braunhut, dengan bantuan ahli biologi kelautan dan ahli mikro krustasea, Anthony D'Agostino, menemukan cara untuk mengolah air keran dengan campuran nutrisi, yang disebut dengan “kristal ajaib” dan mencampurkannya di gudang properti yang akan menghidupkan kembali udang di tangki.
ADVERTISEMENT

Pada awalnya tidak dipasarkan sebagai nama monyet laut

Ketika von Braunhut memasarkannya pertama kali, dia memberi nama sebagai “kehidupan instan”, yang dijual hanya dengan 49 sen. Apa yang ditawarkan hanya bungkus kecil nutrisi dan makanan yang akan dimakan udang. Namun, pada akhirnya beralih nama menjadi monyet laut, karena memiliki ekor yang mirip dengan monyet. Kata “laut” diambil karena hewan buatan ini hidup di air, meskipun bukan lautan.

Tidak memiliki spesies di alam

Menjaga agar monyet laut asli tetap hidup adalah perjuangan yang mengerikan, kata von Braunhut. Biasanya, hanya dua udang yang bisa hidup selama sebulan. Von Braunhut dan D'Agostino mulai membiakkan udang silang dari genus Artemia untuk membuat spesies yang lebih sehat, yang mereka beri nama Artemia NYOS. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi cukup besar, tetapi juga hidup cukup lama untuk menjadi hewan peliharaan,” von Braunhut bercerita.
ADVERTISEMENT

Tidak berbahaya bagi lingkungan

Monyet laut tidak menjadi makhluk yang invasif seperti ikan mas sebagai hewan peliharaan. Jadi, pemilik tidak perlu khawatir jika hewan peliharaan lainnya yang berada dalam satu akuarium akan mati akibat monyet laut. Selain itu, monyet laut tidak akan bertahan hidup di luar air.

Tertarik dengan cahaya

Ada beberapa hewan yang takut akan cahaya. Berbeda dengan monyet laut, jika seseorang menyalakan senter, maka monyet laut akan berenang ke arahnya. Ini semacam reaksi alam, menurut von Braunhut. Terlebih lagi, jika manusia mengarahkan ujung jari ke arah tangki, hewan yang bernapas melalui kaki ini juga akan sering berenang ke arah jari.

Monyet laut pernah ke luar angkasa

Fakta paling mengejutkan bahwa monyet laut pernah ke luar angkasa. Pada tanggal 29 Oktober 1998, Space Shuttle Discovery membawa beberapa kargo khusus ke luar angkasa. Seorang astronot, John Glenn, pada usia 77 tahun, berpartisipasi dalam penelitian tentang pengaruh luar angkasa pada orang tua, dan membawa 400 juta telur monyet laut. Telur-telur itu menghabiskan sembilan hari di luar angkasa. Ketika menetas delapan minggu kemudian, makhluk itu tidak menunjukkan efek buruk dari perjalanan luar biasa.
ADVERTISEMENT