Tanaman Mampu 'Menjerit' Ketika Stres?

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
26 September 2020 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunga di Tengah Kekeringan. Foto: klimkin from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bunga di Tengah Kekeringan. Foto: klimkin from Pixabay
ADVERTISEMENT
Stres yang muncul pada manusia akan menimbulkan kecemasan dan tak jarang berakhir pada jeritan. Ternyata, hal serupa juga terjadi pada tanaman.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tanaman yang stres akibat kekeringan atau kerusakan fisik lingkungan dan dirinya, akan mengeluarkan jeritan yang bersifat ultrasonik.
Melansir dari Live Science, berikut penjelasan bagaimana tumbuhan mampu ‘menjerit’ ketika stres melanda atau dalam situasi terancam.
Tentu saja, suara yang dikeluarkan oleh tanaman tidak seperti manusia. Bagaimanapun, menurut penelitian yang pada database bioRxiv, suara flora memiliki frekuensi yang tak mampu dijangkau oleh kemampuan manusia.
Penemuan lebih lanjut dari Tel Aviv University, Israel, menempatkan mikrofon di dekat tanaman tomat dan tembakau yang stres. Instrumen mendeteksi jeritan ultrasonik tanaman dari jarak sekitar 10 cm. Berdasarkan catatan, suara tersebut berada dalam kisaran 20 hingga 100 kilohertz.
ADVERTISEMENT
Deteksi jeritan tumbuhan mungkin akan didengar oleh hewan, dan manusia dengan bantuan alat khusus. Anne Visscher, dari Departemen Perbandingan Tanaman dan Biologi Jamur di Royal Botanic Gardens, Inggris, mengatakan bahwa instrumen alat rekam yang tidak terlalu mahal dapat mengidentifikasi suara dari tanaman yang mengalami bencana kekeringan.
Ilustrasi Kekeringan di Gurun Nambia. Foto: TonW from Pixabay
Layaknya hewan, tumbuhan juga memiliki berbagai mekanisme sebagai respon stres dan mempertahankan diri. Penelitian menunjukkan, tanaman dapat mengeluarkan zat kimia berbau atau merubah warna untuk bertahan hidup dari bahaya kekeringan dan hewan pemangsa herbivora. Tumbuhan lain juga dapat mencium tanda-tanda jika tetangganya mengalami stres. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tumbuhan bereaksi terhadap suara.
Sekelompok ilmuwan melakukan studi lain, dengan menempelkan alat perekam langsung ke tanaman untuk mendengarkan suara rahasia di batangnya. Secara mengejutkan, tumbuhan yang berada pada zona kekeringan, akan menghasilkan gelombang udara dan memicu getaran di dalam jaringan yang mendorong air ke batang. Proses ini lalu dikenal dengan kavitasi, yang berhasil direkam oleh instrumen yang tepat.
ADVERTISEMENT
Tak sampai disini, hasil dari rekaman yang menangkap suara berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai kasus, juga ditemukan berbeda. Para peneliti percaya fenomena ini tergantung pada tingkat stres yang dialami yang berdampak pada frekuensi jeritan dalam satu jam.
Terbukti, tanaman tomat yang mengalami kekeringan mengeluarkan rata-rata 35 jeritan ultrasonik per jam. Batang pohon yang dipotong menghasilkan sekitar 25 jeritan. Tembakau yang stres pada saat kekeringan terdengar menjerit 11 kali, dan tanaman lain yang dipotong mengeluarkan 15 suara berbeda dalam waktu yang sama.
Meskipun begitu, dalam penelitian tersebut, tim belum menguji pasti apakah tanaman yang terkena penyakit, kadar garam berlebih, atau suhu yang tidak sesuai, akan mengeluarkan suara pula. Selain itu, tim peneliti masih mempertanyakan apakah respons suara tumbuhan dapat merambat melalui udara atau tidak.
Pohon Mati. Foto: aitoff from Pixabay