Usia Pakis Pohon Ternyata Lebih Tua dari Dinosaurus

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
25 September 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daun Pakis. Foto: AliceKeyStudio from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Daun Pakis. Foto: AliceKeyStudio from Pixabay
ADVERTISEMENT
Pohon pakis yang memiliki ciri daun besar dan menciptakan kanopi hijau mengagumkan, merupakan pemandangan yang tak asing di banyak perjalanan panjang atau lintas hutan semak di Australia. Namun, tak banyak yang mengetahui lebih dalam tentang tumbuhan cantik ini. Melansir dari the Conversation, berikut ini fakta tentang pakis pohon yang memiliki usia lebih tua dari dinosaurus.
ADVERTISEMENT
Pertama, meskipun disebut dengan pakis pohon, namun sebenarnya tumbuhan ini bukanlah pohon. Tanaman masuk kualifikasi sebagai pohon ketika memiliki kayu dan tumbuh setinggi setidaknya tiga meter saat dewasa. Meskipun pakis pohon dapat memiliki batang tunggal yang tebal dan tumbuh hingga ketinggian 15 meter, pakis tidak berkayu.
Pada umumnya, pakis pohon memiliki perkembangan tumbuh yang lambat, dengan laju peningkatan hanya 25-50 milimeter per tahun. Ini berarti, pakis yang dilihat di hutan saat ini dan memiliki ketinggian belasan meter, mungkin telah berusia beberapa abad. Meskipun begitu, ada beberapa lingkungan yang membuat tumbuhan ini berkembang begitu cepat, sehingga sulit menebak berapa usianya.
Dua spesies yang terlihat paling umum di daratan Australia, seperti Cyathea australis dan Dicksonia antarctica. Kedua saudara ini ditemukan pada persebaran yang luas, dari Queensland hingga ke pesisir Australia dan Tasmania. Spesies tersebut sering ditemukan tumbuh berdekatan di sepanjang sungai dan anak sungai. Meskipun terlihat sekilas sama, kedua spesies sebenarnya sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
C. australis memiliki daun kasar yang sedikit berduri dan dapat tumbuh hingga 25 meter. Sementara itu, D. antarctica, cenderung memiliki ciri yang lunak, dimana pelepah halus dan sedikit berbulu. Ketinggian jenis ke dua hanya mencapai 15 meter. Apapun spesiesnya, keduanya membawa dampak positif pada warna hijau subur di hutan basah yang didominasi oleh kayu putih.
Uniknya, pakis pohon termasuk tumbuhan purba, dimana diperkirakan sudah ada sejak ratusan juta tahun, bahkan sebelum kemunculan dinosaurus. Pakis dipercaya ada di bumi jauh sebelum tanaman berbunga atau berbuah berevolusi, dan merupakan elemen penting dari flora bumi selama periode Karbon 300-360 juta tahun yang lalu. Fenomena ini dapat mendukung fakta saat ini, yaitu pakis cenderung tidak menghasilkan perkembang biakan dalam bentuk bunga atau buah, melainkan tetap dengan spora primitif.
ADVERTISEMENT
Selama periode Karbon, pakis pohon bersama spesies kerabatnya yang memfosil menyediakan banyak bahan bakar fosil bumi yang berasal dari periode tersebut. Selain itu, pakis pohon merupakan sumber makanan bagi penduduk asli dan diambil sarinya setelah dipanggang.
Tren tumbuhan ini tidak terlalu mengalami peningkatan yang signifikan, akibat munculnya aktivitas manusia yang mengganggu, seperti pembukaan hutan dan praktik pertanian. Perubahan iklim juga merupakan ancaman masa kini bagi banyak spesies pakis.
Pakis seringkali menjadi tanda pemulihan pasca kebakaran karena menjadi tanaman pertama yang muncul. Terbentangnya fiddlehead atau gulungan daun baru hijau di tengah hitam suram abu kebakaran hutan, menandakan potensi pemulihan bencana yang kerap kali muncul setiap tahun.
Batang yang berserat dan kuat memberikan ketahanan kelembaban, sehingga tidak mudah terbakar, bahkan ketika sudah kering atau mati. Pada habitat hutan basah, beberapa tumbuhan juga akan menempel pada batang pakis, seperti lumut, pakis tipis tembus cahaya, dan bibit spesies tanaman lain. Pada akhirnya, keanggunan dan ketangguhan pakis pohon memberikan kesan perlindungan pada lanskap Australia yang seringkali terjadi kebakaran.
ADVERTISEMENT