news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keutamaan Anak Saleh

Muhammad Davi Arham
Alumni Prodi Hukum Keluarga Islam - Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2022
Konten dari Pengguna
12 Januari 2021 7:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Davi Arham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak yang saleh akan selalu menginginkan kebahagiaan untuk kedua orang tuanya.
zoom-in-whitePerbesar
Anak yang saleh akan selalu menginginkan kebahagiaan untuk kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Setiap anak yang lahir ke dunia merupakan anugerah terindah dari Allah untuk kedua orang tua. Kehadiran sang buah hati selalu mendatangkan kebahagiaan yang tiada taranya. Terlebih, bagi pasangan yang baru menikah. Mereka tentunya sangat menantikan momen tersebut hadir di tengah-tengah mereka.
ADVERTISEMENT
Anak yang terlahir sejatinya merupakan amanah dari Allah kepada setiap pasangan. Ia berhak untuk dididik dan diarahkan agar menjadi pribadi yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Orang tua wajib memberi pemahaman akidah yang benar, mengajarkan cara beribadah serta menanamkan perilaku yang baik sejak dini.
Allah Ta’ala telah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At-Tahrim: 6)
Menurut Ali bin Abi Thalib, ayat di atas merupakan perintah Allah kepada orang tua untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada diri sendiri dan keluarganya. Begitu pula nasehat Luqman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai anakku, dirikanlah sholat, suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik, cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya itu termasuk sesuatu yang diwajibkan.” (QS. Luqman: 17)
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, anak saleh memiliki kedudukan yang istimewa. Ia merupakan aset berharga bagi orang tuanya. Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa doa anak yang saleh akan menjadi sumber pahala ketika orang tuanya telah tiada.
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila anak Adam telah mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim)
Kesalehan anak perlu mendapat perhatian yang serius dari para orang tua. Mengajarkan hal-hal baik kepada mereka merupakan tanggung jawab bersama. Sebab, anaklah yang akan meneruskan perjuangan orang tua kelak. Tentu, setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi generasi yang saleh dan berguna di masa depan.
Dan yang tak kalah penting, orang tua juga akan mendapat pahala lantaran amal saleh yang dilakukan oleh sang anak. Hal ini karena peran mereka yang telah berjasa mendidik dan mengajarkan kebaikan kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
Dari Abu Hurairah ra., bahwa ada seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah saw, “Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta. Tetapi, ia tidak memberi wasiat. Apakah (Allah) akan menghapuskan (kesalahan)nya karena sedekahku atas namanya? Rasulullah saw. menjawab, ‘Ya’” (HR. Muslim)
Imam Asy-Syaukani menjelaskan bahwa orang tua yang telah wafat akan memperoleh manfaat dari sedekah sang anak , walaupun orang tua tidak memberikan wasiat ketika hidupnya.
Dari keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa anak yang saleh adalah penolong bagi orang tuanya. Semua itu dilakukan sebagai upaya berbakti kepada kedua orang tua yang telah mendidik mereka dengan baik. Anak yang saleh tentu mengharapkan orang tuanya agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam.
ADVERTISEMENT