Nilai Penting Kemenangan Umat Islam dalam Perang Mu’tah

Muhammad Davi Arham
Alumni Prodi Hukum Keluarga Islam - Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2022
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Davi Arham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mu'tah yang termasuk dalam wilayah Syam (Yordania) tercatat pernah menjadi saksi bisu kegemilangan umat Islam melawan musuh . Foto: palontaraq.id
zoom-in-whitePerbesar
Mu'tah yang termasuk dalam wilayah Syam (Yordania) tercatat pernah menjadi saksi bisu kegemilangan umat Islam melawan musuh . Foto: palontaraq.id
ADVERTISEMENT
Peperangan pada masa Rasulullah saw. tercatat sebagai peristiwa yang kerap mewarnai sejarah rasulullah, khususnya setelah beliau hijrah ke kota Madinah. Banyaknya peperangan yang diikuti oleh beliau beserta para sahabat, seolah menjadikan mereka terbiasa berdampingan dengan peperangan. Belum lagi dengan peperangan-peperangan yang tidak diikuti oleh beliau secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat, bahwa setelah Rasulullah saw. dan para sahabat hijrah ke Madinah terjadilah sejumlah pertempuran besar, seperti perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perang Hunain dan perang Mu’tah. Perang Mu’tah memanglah tidak diikuti oleh rasulullah secara langsung. Namun, beliau turut andil dalam mempersiapkan berbagai strategi perang.
Kendati demikian, Islam pada prinsipnya sangat menjunjung tinggi perdamaian dan membenci segala pertikaian. Kaum muslimin dilarang berperang pada bulan haram, yakni bulan Muharram, Rajab, Dzulqaidah dan Dzulhijjah, kecuali ketika diserang terlebih dulu oleh musuh, maka perintah berperang menjadi wajib dilakukan. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 190-193.
Terjadinya Perang Mu'tah
Dari sejumlah peperangan besar tersebut, barang kali yang layak untuk kita ambil pelajaran adalah perang Mu’tah. Perang ini terjadi pada tahun ke 8 hijriyah. Terbunuhnya salah seorang utusan rasulullah, al-Harits bin Umar al-Adziliy di Mu’tah, tatkala mengirimkan surat ajakan untuk masuk Islam kepada raja Bashra menjadi awal pecahnya perang ini. Tiga jagoan kaum muslimin, yakni Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawwahah dipercaya oleh rasulullah sebagai panglima perang.
ADVERTISEMENT
Pertemuan sengit nan dahsyat terjadi pada perang Mu’tah, kaum muslimin yang ketika itu berjumlah sekitar 3.000 orang, terpaksa harus melawan tentara Romawi yang berjumlah sekitar 150.000 – 200.000 orang. Sempat terfikirkan oleh kaum muslimin untuk memberi kabar kepada rasulullah dan meminta bantuan. Namun, usulan itu ditolak oleh Abdullah bin Rawwahah seraya meyakinkan kaum muslimin untuk terus berjuang di jalan Allah.
Benar adanya, perbedaan jumlah pasukan yang sangat besar seolah tidak menjadi hambatan dalam peristiwa Mu’tah. Kemenangan telak berhasil diraih oleh pihak muslimin. Musuh yang begitu banyak terlihat tak berdaya melawan solidnya pertahanan kaum muslimin. Meskipun, pada akhirnya ketiga panglima perang Mu’tah tersebut syahid di medan pertempuran. Adalah Khalid bin Walid dengan segera ditunjuk kaum muslimin untuk menggantikan ketiganya.
ADVERTISEMENT
Penunjukan beliau sebagai panglima pengganti sangatlah tepat. Segudang pengalaman dan kecerdikan beliau dalam urusan strategi patutlah diacungi jempol. Kaum muslimin yang tadinya sempat terbelah kembali bersatu di bawah komandonya. Disebutkan, bahwa korban dari pihak muslimin sebanyak 12 orang dan tidak diketahui pasti berapa korban dari pihak musuh. Bisa dikatakan bahwa tentara Romawi banyak yang tewas di tempat.
Hikmah dari Peristiwa Mu'tah
Peristiwa perang Mu’tah tentu banyak memberikan pelajaran berharga bagi kaum muslimin. Banyaknya pasukan serta lengkapnya persenjataan bukanlah jaminan utama untuk memenangi sebuah pertempuran. Perang Badar dan perang Mu’tah merupakan bukti nyata akan hal itu. Membela agama Allah disertai keyakinan yang tinggi akan pertolongan-Nya, menjadi modal berharga yang mesti dimiliki setiap muslim. Tak lupa, kebijaksanaan, keberanian dan kesolidan pasukan juga dibutuhkan agar semua berjalan lancar.
ADVERTISEMENT