Konten dari Pengguna

Perpustakaan Pitimoss Bandung: Oase di Tengah Gersangnya Minat Baca

David Kristian Irawan
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
4 Juli 2023 20:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari David Kristian Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan Rak Buku Pitimoss Fun Library, di Jalan Banda No. 12-S, Bandung. (Foto: David Kristian Irawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Rak Buku Pitimoss Fun Library, di Jalan Banda No. 12-S, Bandung. (Foto: David Kristian Irawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yap, perpustakaan kini mulai ditinggalkan oleh banyak orang. Ibarat kata hanya datang di saat ada perlu saja, mungkin tempat ini hanya sesekali diingat jika ingin mencari referensi saat mengerjakan tugas.
ADVERTISEMENT
Meski peradaban kini semakin menggila, nyatanya minat baca di sejumlah daerah, tak serta merta padam begitu saja. Bahkan, hal inilah yang menjadi kekuatan utama para pengelola perpustakaan maupun taman baca untuk terus bertahan, termasuk salah satunya bagi Pitimoss Fun Library.
Terletak di Jalan Banda No. 12-S, Bandung, Pitimoss Fun Library menjadi ‘surga’ bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu dengan membaca. Berdiri sejak tahun 2003 silam, Pitimoss kini sudah memiliki 91.132 buku didominasi oleh novel dan manga alias komik Jepang yang dipajang pada setiap sudut ruangan.

Mungkin terlintas di benak kalian saat mengunjungi Pitimoss, mengapa banyak sekali komik yang dipajang hingga menjadi salah satu hal ikonik dari tempat ini?

Menurut Kepala Petugas Pitimoss Fun Library, Rizky Maulidani, ketika awal Pitimoss berdiri, komik dari Jepang tengah viral pada masanya, salah satunya adalah Shonen Jump atau yang lebih dikenal dengan One Piece. Sehingga saat itu, Rizky mengungkapkan bahwa kurang lebih ada seribu buku yang dikoleksi dengan mayoritas merupakan komik.
ADVERTISEMENT

Bermodalkan Uang Receh

Suasana Luar Pitimoss Fun Library di Jalan Banda, No. 12-S, Bandung. (Foto: David Kristian Irawan)
Pitimoss sendiri sebenarnya merupakan nama yang berasal dari bahasa Minang, dengan arti uang receh. Akan tetapi, pemilihan nama Pitimoss sendiri tidak berarti juga recehan.
Meski hanya bermodalkan uang sedikit, tetapi berangkat dari kegemaran membaca sang pemilik, Yosrizal Sandra bersama dengan teman-teman kuliahnya, menjadi tekad baginya mendirikan Pitimoss.
Lebih lanjut, Pitimoss Fun Library sempat membuka dua cabangnya, yakni Dago dan Batununggal. Namun, seiring menurunnya minat masyarakat membaca buku, pada tahun 2010-an, seluruh operasional Pitimoss kembali dipusatkan di Jalan Banda dengan memperluas kapasitas ruangan yang ada.

Perpustakaan yang Friendly

Pitimoss Fun Library Memiliki Lebih dari 91 Ribu Koleksi Buku, Terdiri Dari Komik Manga Jepang dan Novel Fiksi Maupun Non-Fiksi (Foto: David Kristian Irawan)
Meski berbagai alternatif hiburan terus bertambah, nyatanya Pitimoss masih saja menjadi tersimpan di dalam hati setiap penikmatnya. Terlebih Pitimoss memang telah masyhur, dengan keakraban dan ramah-tamahnya kepada pengunjung. Alhasil, ibarat pasangan sejoli, pengunjung maupun member yang datang sudah ‘nempel’ dengan para pustakawan Pitimoss Fun Library itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, di tahun keduanya bekerja sebagai pustakawan Pitimoss, Rizky mengaku ‘senjata’ agar dirinya bisa akrab dengan pengunjung adalah memahami segala macam rupa jenis dan terbitan buku, hingga isi cerita di dalamnya.
Indah, Salah Satu Pengunjung Pitimoss Fun Library Tengah Mencari Buku Komik yang Ingin Dibacanya. (Foto: David Kristian Irawan)
Sementara itu, Indah, salah satu pengunjung Pitimoss Fun Library mencurahkan kesenangannya terhadap perpustakaan yang telah Ia kunjungi selama delapan bulan terakhir.
Setiap minggunya terdapat sekitar 7-8 terbitan komik baru yang masuk dalam koleksi Pitimoss, dan cenderung lebih masif permintaannya dibanding novel. Dimana, seluruh buku yang dikoleksi mayoritas dibeli langsung oleh Pitimoss, baik melalui kerjasama dengn toko buku maupun marketplace.
Tidak Hanya Sekedar Membaca, Pengunjung Pitimoss Fun Library juga Bisa Membeli Komik yang Tersedia dengan Harga Variatif (Foto: David Kristian Irawan)
Walau demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menerima donasi buku yang tidak terpakai dari member Pitimoss. Bahkan, Pitimoss juga sangat terbuka untuk menyumbangkan buku-buku miliknya yang sudah tidak terpakai maupun rusak ringan, kepada komunitas baca.
Rizky Maulidani, Kepala Pustakawan Pitimoss Fun Library Tampak Membersihkan Setiap Buku yang Dipajang. (Foto: David Kristian Irawan)
Perihal perawatan buku, para pustakawan Pitimoss Fun Library selalu mengecek kebersihan dan kelayakan buku sebelum dipajang dalam rak buku. Mereka juga memperbaiki kerusakan ringan dalam buku, seperti terdapat sobekan, halaman lepas, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT

Terus Berinovasi

Pengunjung dapat Mencari Buku yang Ingin Dibaca Melalui Perangkat Lunak (Software) Khusus yang Dimiliki oleh Pitimoss Fun Library (Foto: David Kristian Irawan)
Agar tak lekang digerus zaman, Pitimoss terus melakukan berbagai inovasi agar semakin besar tingkat literasi masyarakat warga +62 ini. Bahkan, Pitimoss sendiri sudah terintegrasi dengan sistem software yang memudahkan para pengunjung, terutama saat kebingungan mencari buku yang ingin dibacanya.
Selain itu, semenjak pandemi Covid-19 melanda, Pitimoss kini juga dapat dikunjungi secara online untuk meminjam buku tanpa harus datang secara langsung. Menurut Rizky, peminjaman buku secara online lebih diminati oleh banyak member karena jauh lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Oh iya, Pitimoss juga memiliki kado istimewa bagi para member-nya yang tengah berulang tahun, yaitu voucher sebesar Rp. 50.000,- dan bisa digunakan untuk membaca atau meminjam buku. Nantinya, para member akan mendapatkan pesan melalui Whatsapp dan jika ingin diklaim maka harus oleh orang yang bersangkutan.
Loket Pustakawan Pitimoss Fun Library. (Foto: David Kristian Irawan)
Jika ingin menjadi member Pitimoss, kalian cukup menunjukkan kartu identitas dan membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 40.000,- yang berlaku seumur hidup. Kemudian dapat meminjam sebanyak 5 buku, lalu dapat kembali meminjam hingga 15 buku dengan jangka waktu peminjaman selama dua minggu. Jika terlambat, maka akan dikenakan denda mulai dari Rp. 800,- hingga Rp. 2.000,- per harinya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, di usianya yang sudah menginjak 22 tahun, Rizky berharap agar Pitimoss dapat terus ada menemani para penggemar baca di Kota Bandung. Bahkan, dirinya berharap setelah dirinya resign dan menjadi pengunjung biasa, banyak perubahan yang terjadi sekaligus membangun rasa nostalgianya bersama Pitimoss.