Saga Bappenas: Belajar Dari Sejarah

David Tinambunan
A Government Public Relations Ministry of National Development Planning/Bappenas of the Republic of Indonesia
Konten dari Pengguna
23 September 2021 13:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari David Tinambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Saga Bappenas mengajak masyarakat untuk mengetahui sejarah perencanaan pembangunan Indonesia.

Saga Bappenas dapat diakses melalui media sosial Facebook Kementerian PPN/Bappenas, Twitter @BappenasRI, dan Instagram Bappenas RI.
zoom-in-whitePerbesar
Saga Bappenas dapat diakses melalui media sosial Facebook Kementerian PPN/Bappenas, Twitter @BappenasRI, dan Instagram Bappenas RI.
ADVERTISEMENT
Dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-21 Republik Indonesia, tepatnya pada 17 Agustus 1966 silam, Presiden Ke-1 Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menyampaikan pidato berjudul “Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!”. Pidato yang kemudian dikenal dengan sebutan “Jas Merah” tersebut menjadi pidato terakhir Bung Karno, mengingat setahun berselang, di 1967, beliau sudah tak lagi menjabat sebagai pimpinan tertinggi republik ini.
ADVERTISEMENT
Selain tak boleh ditinggalkan, sejarah juga harus diutamakan sebagai unsur penting dalam perencanaan pembangunan nasional. Dari sejarah, Indonesia belajar untuk merencanakan pembangunan masa depan yang lebih baik, dengan berkaca dari pengalaman dan pelajaran masa lampau. Untuk melestarikan sejarah dan sebagai apresiasi terhadap peran para tokoh pendahulu, Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Saga Bappenas, konten media sosial yang mengajak masyarakat untuk mengetahui sejarah perencanaan pembangunan Indonesia.
Tayang perdana sejak 12 Mei 2021, Saga Bappenas telah membahas sejumlah fakta sejarah, di antaranya peran Badan Perantjang Ekonomi yang bertugas merancang sektor perekonomian dan pembangunan nasional, Panitia Pemikir Siasat Ekonomi yang berhasil menyusun Rencana Pembangunan “Dasar Pokok daripada Plan Mengatur Ekonomi Indonesia”, Dewan Perantjang Negara yang bertanggung jawab untuk meletakkan dasar ekonomi nasional sesuai Undang-Undang Darurat Sementara, membuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang, dan menyusun Rencana Transmigrasi.
ADVERTISEMENT
Edisi terkini dari Saga Bappenas membahas Dewan Ekonomi dan Perentjanaan yang dipimpin Ali Sastroamidjojo pada 1956, dengan empat tugas utama. Pertama, memulai pembangunan secara teratur, sesuai rencana jangka waktu lima tahun. Kedua, meletakkan dasar-dasar ekonomi nasional yang sehat. Ketiga, membuat rencana pembangunan jangka panjang dan kebijakan ekonomi keuangan jangka pendek. Keempat, memberi diberi nasihat kepada Dewan Menteri terkait perekonomian dan keuangan negara.
Saga Bappenas dapat diakses melalui media sosial Facebook Kementerian PPN/Bappenas, Twitter @BappenasRI, juga Instagram Bappenas RI. Melalui #SagaBappenas, Kementerian PPN/Bappenas juga berupaya untuk semakin meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap sejarah Republik Indonesia, utamanya perencanaan pembangunan Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam penciptaan konten edukatif dan informatif, di tengah maraknya hoaks di media sosial.
ADVERTISEMENT