Konten dari Pengguna

Bermain Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak? Permainan Apa Saja?

Davina Almyra
Mahasiswi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
13 Desember 2022 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Davina Almyra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com
Tau gak sih, moms? Ketika anak banyak bermain, mereka akan banyak mendapatkan dorongan pada perkembangan fisik, cara berkomunikasi, dan kemampuan problem solving-nya, lho! Jangan lagi menganggap ketika anak banyak bermain, mereka hanya membuang-buang waktu dan tidak ada manfaatnya karena banyak sisi positif dan kemampuan yang terasah ketika si kecil bermain, ya, moms!
ADVERTISEMENT
Intelegensi Naik Kelas
Sumber: pixabay.com
Buku “Denver Developmental Activities” mengatakan ternyata ketika si kecil berumur 1-3 tahun, mereka dapat mengasah kemampuan problem solving, mewarnai, dan menyusun balok dengan bermain puzzle tingkatan sederhana. Ketika si kecil berada di tiga tahun pertama, mereka bermain dengan rasa penasarannya dan akan mengulanginya ketika ia menemukan keseruan di dalamnya.
Nah, ketika si kecil telah beranjak pada umur dua tahun, mereka akan menggunakan memorinya saat bermain. Kegiatan ini terjadi karena berulangnya si kecil ketika bermain dengan kemampuan problem solving-nya. Di umur ini, si kecil mulai paham alasan keberadaan sesuatu, bermain dengan imajinasinya, dan mereka punya cara dan idenya sendiri, lho ketika mengambil mainannya.
Ketika si kecil berumur 4-5 tahun, mereka akan mulai belajar fungsi dari objek yang ada di sekitarnya. Contohnya, si kecil paham kalau pisau itu untuk memotong dan berbahaya karena itu merupakan benda tajam, kursi untuk diduduki dan bukan untuk dinaiki seperti yang ada di imajinasinya. Si kecil juga mulai paham kalau malam hari adalah waktu di mana dia harus tidur dan ketika sudah pagi, ia harus memulai harinya.
ADVERTISEMENT
Gimana nih, moms? Ternyata tanpa banyak disadari, kemampuan si kecil selalu berkembang, ya? Si kecil memang akan selalu bertahap kemampuannya pada lima tahun pertama kehidupannya, lho! Si kecil akan lebih mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sehari-hari tanpa terlalu bergantung pada mom and dad! Maka dari itu, perkembangan atau naik kelas intelegensi fundamental pada si kecil itu sangat penting, ya, parents!

Belajar Sambil Bermain

Sumber: istock.com
Strategi belajar si kecil tentunya berbeda dengan anak-anak yang lebih tua, ya, moms. Apasih yang membedakannya?
Karakteristik yang membedakan strategi belajar si kecil. Dalam strategi belajar si kecil, mereka akan belajar sambil bermain, belajar secara alami, bahkan secara otodidak, lho (Wahyuni & Azizah, 2020).
Ternyata ada, lho, hipotesis yang menyatakan kalau permainan yang berhubungan langsung dengan kemampuan pemecehan masalah, si kecil akan lebih mudah menyelesaikan masalahnya sendiri di kehidupan sehari-hari (Barnett, 1990).
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang yuk kita simak permainan apa saja yang dapat mengasah kemampuan si kecil.

Kreatif dan Imajinatif karena Bermain

1. Permainan balok
Sumber: pixabay.com
Ketika si kecil memasuki sekolah PAUD, mereka akan banyak menemukan permainan balok. Saat bermain inilah si kecil akan menggunakan imajinasinya dalam menyusun balok, seperti membangun istana, rumah-rumahan, dan banyak lagi yang sesuai dengan imajinasinya. Si kecil akan berkembang pada rasa penasarannya, tanggung jawab saat menyusun dan merapihkan kembali, kerja keras, dan disiplin (Fadlillah, 2016).
2. Kegiatan menggambar dan mewarnai
Sumber: pixabay.com
Ketika si kecil melakukan menggambar dan mewarnai, mereka akan mendapatkan banyak stimulasi, lho, moms! Si kecil akan belajar memegang pensil dan krayon, membedakan warna, menarik garis lurus, hingga tanggung jawab untuk menyelesaikan rangkaian di dalam kegiatannya. Mereka juga akan menumpahkan imajinasinya dalam menentukan bentuk gambar, memilih warna, dan keberaniannya untuk mencampurkan beberapa warna dan membuat gradasi. Tuh, moms, ternyata banyak manfaatnya ya?
ADVERTISEMENT
Di dalam “Perkembangan Kreatifitas Anak Berbakat" dikatakan bahwa ketika seseorang berani mengambil keputusan, memiliki kebebasan dalam berfikir, penuh semangat, percaya diri, dan imajinatif, mereka merupakan seseorang yang kreatif (Munandar, 2009).
3. Bermain Puzzle
Sumber: pixabay.com
Tau gak sih, parents? kalau bermain puzzle dapat mempengaruhi intelegensi kognitif si kecil? Ternyata permainan puzzle dapat mempengaruhi intelegensi kognitif karena menggunakan media visual sebagai media permainanannya, sehingga indra penglihatan akan mudah menangkap dan mencerna (Safitri et al., 2014).
Permainan puzzle merupakan permainan yang terbuat dari triplek dan potongan-potongan gambar yang selanjutnya akan disusun sesuai gambarnya. Selain itu, puzzle juga dapat dibuat dari potongan-potongan kertas dan berbahan plastik. Permainan ini juga praktis untuk dibawa kemana saja dan sangat cocok untuk anak berumur dua sampai dengan empat tahun (Fadlillah, 2016).
ADVERTISEMENT
Gimana nih, moms? Ternyata banyak sisi positif dan manfaat yang kita dapatkan dengan bermain untuk si kecil, kan? Jadi, parents, jangan khawatir lagi ya ketika si kecil banyak bermain karena ternyata dengan bermainlah si kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Selagi si kecil masih bermain dengan sepantasnya, biarkan mereka bermain dengan imajinasi dan intelegensinya, ya, parents! let them be happy and smart!
REFERENSI
Barnett, L. (1990). Developmental Benefits of Play for Children. https://doi.org/10.1080/00222216.1990.11969821
Fadlillah, M. (2016). Penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia dini melalui permainan-permainan edukatif .
Munandar, U. (2009). Perkembangan kreatifitas anak berbakat.
Safitri, Syukri, & Yuniarni. (2014). Meningkatkan Kemampuan Peningkatan Kemampuan Daya Ingat Melalui Permainan Puzzle Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Universitas Tanjungpura Pontianak. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/j pdpb/article/view/5667
ADVERTISEMENT
Wahyuni, & Azizah. (2020). Bermain dan belajar pada anak usia dini. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.257